Teater barat memiliki pengaruh penting terhadap teater Indonesia. Perkembangan teater Indonesia tidak luput dari kontribusi dari teater barat. Teknik pementasan serta nilai-nilai estetika barat mulai masuk dan bercampur dengan tradisi lokal Indonesia sejak zaman kolonial.
Teater di Indonesia telah berkembang seiring dengan perubahan zaman. Sejak zaman prasejarah, teater Indonesia sudah ada dalam bentuk ritual adat. Ritual itu terdapat tarian, nyanyian, serta mimikri yang digunakan untuk berkomunikasi dengan roh leluhur.
Kemudian, di zaman Hindu-Buddha juga terdapat teater yang berupa wayang kulit. Wayang kulit tersebut merupakan salah satu teater tertua di Indonesia. Wayang kulit tidak hanya memberikan sebuah hiburan, tetapi dapat berfungsi sebagai media pendidikan serta penyampaian pesan-pesan moral.
Selanjutnya, pada zaman kolonial, kedatangan bangsa eropa, terutama Belanda yang membawa pengaruh besar terhadap perkembangan teater Indonesia. Pada saat itu, Teknik pementasan yang modern mulai diperkenalkan oleh teater barat. Bentuk teater yang popular pada masa itu ialah Komedi Stambul. Teater yang menggabungkan unsur-unsur tradisional dan cerita khas barat.
Teater Indonesia mulai mengalami perkembangan pesat setelah kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu muncul banyak kelompok teater Indonesia yang mengangkat tema politik maupun sosial. Pada zaman kemerdekaan juga terdapat "Bengkel Teater" yang didirikan oleh W.S Rendra dan menjadi pusat pengembangan teater di Indonesia.
Sangat besar pengaruh dari teater barat terhadap teater Indonesia terutama dalam hal:
- Teknik pementasan yang meliputi panggung proscenium, tata suara, tata cahaya, tata rias, serta kostum yang lebih modern.
- Naskah yang diadaptasi dari teater barat dan dipentaskan pada teater Indonesia seperti karya Molire dan Shakespeare.
- Teknik pertunjukkan seperti akting yang lebih naturalistik, penggunaan berbagai elemen multimedia, dan konsep yang lebih modern.
Teater barat juga memiliki pengaruh terhadap teater Indonesia dalam segi positif maupun negative. Dampak positifnya dapat memperkaya khazanah teater Indonesia. Dapat memperkenalkan teknik-teknik baru serta membuka wawasan tentang berbagai tema dan gaya pementasan. Sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya kekhawatiran atas hilangnya kekhasan dan identitas dari teater Indonesia akibat dominasi pengaruh teater barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H