Mohon tunggu...
Iis Lailiyah
Iis Lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

الحمد لله على كل حال

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumber Mata Air Ambya'an sebagai Punden di Desa Jambuwer

28 April 2024   00:11 Diperbarui: 28 April 2024   00:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Jambuwer ialah desa yang mempunyai berbagai kesenian daerah mulai dari kesenian topeng, kuda lumping, dan reog. Desa Jambuwer juga memiliki sumber mata air yang dinamakan Ambya'an. Ambya'an ini adalah salah satu sumber mata air yang sehari-harinya digunakan para penduduk desa untuk kebutuhan seperti mandi, air minum, dan juga untuk mengaliri sawah-sawah yang berada di Desa Jambuwer. Di desa Jambuwer ini, Sumber Mata Air Ambya'an dipercaya sebagai Punden atau sesepuh desa. Dan setiap malam satu suro atau satu muharrom, di Sumber Mata Air Ambya'an  akan mengadakan selametan atau yang lebih dikenal didesa ini dengan istilah Sandranan. Hal itu adalah bagian tradisi yang berada di Desa Jambuwer yang  bertujuan untuk menghormati serta mendoakan para leluhur terdahulu.

Punden bisa disebut sebagai dhanyang yang mbaurekso Desa Jambuwer yakni penjaga yang biasanya adalah sosok atau roh leluhur masyarakat. Dan masyarakat Desa Jambuwer percaya akan adanya hal-hal tersebut. Bahwa Sumber Mata Air Ambya'an sebagai Punden  yang di sakralkan oleh masyarakat sejak dahulu sampai saat ini. Dibangunnya Punden di Sumber Mata Air Ambya'an ini berhubungan dengan para leluhur terdahulu yang telah membabat alas yang sampai saat ini belum ditemukan makamnya. Maka, masyarakat Desa Jambuwer percaya bahwasannya Punden Desa Jambuwer berada di Sumber Mata Air Ambya'an.

Sumber Mata Air Ambya'an juga pernah dikembangkan sebagai objek wisata alam dengan menampilkan pemandangan alam yang menyejukkan, dengan air sumber yang begitu jernih dan tentunya menyegarkan. Wisata Sumber Mata Air Ambya'an sudah tidak beroprasi atau sudah ditutup pada saat adanya bencana virus Covid-19, yang terjadi pada tahun 2019 lalu.  Kebetulan pada saat itu Desa Jambuwer juga sedang mengoprasikan atau sedang merintis tiga wisata, salah satunya adalah Sumber Mata Air Ambya'an, dan yang lainnya ialah Edukasi Jowaran, dan Priwen. Maka dari itu anggaran desa terbagi, sehingga anggaran tersebut tidak mencukupi untuk oprasional Wisata Sumber Mata Air Ambya'an.

Pemerintah Desa Jambuwer, yakni Lurah  bapak Mujiono juga berkeinginan menghidupkan kembali Wisata Sumber Mata Air Ambya'an. Akan tetapi, pada tahun ini  Pemerintah Desa akan terlebih dahulu fokus memperbaiki Wisata Edukasi Jowaran, yang juga salah satu objek wisata yang berada di Desa Jambuwer yang saat ini sedang popular. Karena itulah anggaran Pemerintah difokuskan ke Wisata Edukasi Jowaran sehingga wisata tersebut bisa mengelola usahanya sendiri. Dan anggaran Pemerintah bisa mengembangkan wisata yang lain di Desa Jambuwer seperti Sumber Mata Air Ambya'an.

Wisata Edukasi Jowaran ini merupakan wisata yang tempatnya dikelilingi oleh hamparan sawah. Dan di Wisata Edukasi Jowaran ini juga terdapat pendopo yang biasanya digunakan oleh wisatawan sebagai pertemuan atau acara edukasi lainnya. Di Wisata Edukasi Jowaran ada juga kedai yang menjual kopi merah yang menjadi ciri khas dari Desa Jambuwer.

Kopi merah merupakan ciri khas dari Desa Jambuwer. Karena para penduduk desa ini yang kebanyakan menanam kopi dan saat panen, para petani hanya memanen kopi yang matang yakni yang berwarna merah. Dan itulah merupakan pembeda antara kopi yang di produksi di Desa Jambuwer dengan yang lain.

Wisata Edukasi Jowaran tidak hanya menyediakan pendopo dan kedai, tetapi juga terdapat kolam renang untuk anak - anak. Jadi, Wisata Edukasi Jowaran ini rekomended untuk para wisatawan yang menyukai alam serta yang ingin belajar tentang kopi mulai dari pemanenan, pengeringan, pengolahan, serta produksinya.

Demikianlah tulisan ini yang sedikit menceritakan tentang Sumber Mata Air Ambya'an dan Wisata Edukasi Jowaran Desa Jambuwer Kecamatan Keromengan Kabupaten Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun