Sebelum tahu ShopeePay, aku nabung di bank. Kalau nabung dalam jumlah banyak enggak apa-apa, kalau cuma 500 ribu doang, mending masukkan ke ShopeePay aja.
Setelah tahu ShopeePay, aku nabung lewat ShopeePay. ShopeePay kan semacam e-wallet, kok dijadikan tabungan?
Jadi gini ceritanya. Aku pernah ke bank. Masalahku bisa diselesaikan dalam tiga menit, tapi antrian untuk mengatasi masalahku tiga jam. Bisa kamu bayangkan emosi apa yang terkumpul saat menunggu?
Saking lamanya, bisa sambil baca berita, baca e-book, bisa sambil jualan online dan melakukan banyak aktivitas dalam genggaman.
Daripada cepat tua karena memendam kekesalan, akhirnya aku putuskan lewat ShopeePay.
Aku kan jualan buku, souvernir, catering, Nu Amoorea, pulsa dan paket data.
Yang pembayarannya langsung ke rekening tidak masalah, karena langsung masuk ke rekening.
Kalau yang beli via Shopee kan masuknya ke saldo penjual, itu pun enggak masalah. Saldo penjual juga bisa ditarik ke rekening.
Yang beli pulsa kan bayarnya tunai. Itu artinya, uang fisiknya ada di tanganku. Uang ini tidak boleh digunakan untuk yang lain tapi harus dimasukkan kembali ke rekening dan diputar kembali untuk top-up saldo.
Caranya ya harus disetorkan bukan? Nah, daripada menunggu antrian mengular, mending ke Alfamart.
Bilang ke Mbak Kasir, Mbak top-up ShopeePay 500 ribu ya, nomornya 08 sekian sekian.