Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengembalikan Konsentrasi Siswa

2 Mei 2018   14:52 Diperbarui: 2 Mei 2018   15:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.gulalives.co

Mengajar di sekolah dasar terutama kelas rendah sangatlah menguras tenaga dengan jumlah siswa yang cukup banyak dalam satu kelas sebanyak lebih dari 30 siswa. 

Metode, strategi dan trik -- trik harus benar benar dipikirkan secara matang.  Karena selain mengajarkan tentang materi -- materi pelajaran juga yang tak kalah pentingnya adalah mengajarkan karakter, pemnbiasaan -- pembiasaan baik, tatakrama,  budaya antri etika dan sopan santun.

Berbeda dengan mengajar di SMP atau atau SMA yang tidak begitu sulit mengkondsikan siswa kedalam pembelajaran. Untuk di SD khusunya di kelas rendah, butuh waktu yang cukup lama untuk mengkondidikan siswa kedalam proses pembelajaran. 

Dengan jumlah siswa sebanyak itu, saya harus mengeluarkan nada suara yang kuat. Agar mereka bisa mendengar apa yang saya ucapkan. Selain itu pun saya juga harus memutar otak agar mereka bisa fokus serta memeprhatikan apa yang saya sampaikan. Biasanya saya memulai dengan menggunakan tepukan -- tepukan atau berupa kejutan -- kejutan kecil agar konsentrasi mereka fokus.

Hal-hal kreatif seperti demikian memang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar di sekolah Indonesia kota kinablu. Anak -- anak yang bersekolah di sekolah ini pada umunya mempunyai karater keras dan susah diatur. 

Karakter inilah mungkin yang dibawa dari latar belakang kehidupan mereka dan latar belakang orang tuanya. Sehingga tak begitu mudah untuk mengatur kondisi pembelajaran di dalam kelas.

Seperti pengalaman mengajar pada hari ini, ada beberapa siswa yang sama sekali tidak begitu peduli dengan pembelajaran di dalam kelas. Padahal saya berusaha mengemas pembelajaran bahasa inggris di kelas 3 A  dengan semenarik mungkin yaitu dengan menebak kartu yang saya keluarkan dari dalam dompet atau amplop kemudian mereka mencari tahu jawabannya dan menuliskannya di buku masing -- maisng.

Ketika yang lain sibuk mencari jawaban dan menuliskan dibuku, masih ada beberapa siswa yang sama sekli tidak mau peduli bahkan tanpa tulisan dibukunya.  

Saya perhatikan anak -- anak ini bukan tidak bisa mengerjakan tapi motivasi mereka yang sangat rendah untuk belajar. Sehingga mereka seolah kurang begitu peduli dengan pembelajaran dan tidak begitu takut akan dimarahi bahkan tidak punya nilai.

Melihat beberapa siswa seperti itu,  akhinya saya coba melakukan diskusi dengan wali kelas tersebut. Dengan memberikan sanksi yang mendidik agar ada rasa jera dan lebih peduli dengan pembelajaran di dalam kelas. Setelah melakukan diskusi dengan wali kelasnya ternyata memang anak -- anka tersebut punya latar belakang yang kurang baik di dalam keluarganya. Sehingga mempengaruhi pada motivasi belajarnya di kelas.

Dari pengalaman mengajar di kelas 3 B tadi saya mencoba mengevaluasi apa kekurangan dengan pembelajaran di kelas tadi. Dari beberapa analisa mengenai pembelajaran kali ini. Ada beberapa kekurangan dan evaluasi ketika saya mengajar pada hari ini yaitu

  • Kurangnya ketegasan pada siswa dalam proses belajar mengajar
  • Kondisi siswa yang belum siap menerima pelajaran
  • Pemeblajaran harus lebih dikemas lebih menarik lagi
  • Harus lebih meningkatkan motivasi belajar siswa
  • Gunakan metode yang lebih menantang untuk siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun