Mohon tunggu...
Iip Albanjary
Iip Albanjary Mohon Tunggu... -

pembaca buku, kompas sabtu dan penikmat pisgor\r\n\r\nhttp://iipalbanjary.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Partai Bank Syariah

20 Juli 2009   06:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:55 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Memilih bank bagi masyarakat awam itu seperti dalam pemilu, ada yang memilih karena alasan rasional dan ada pula karena emosional.

Saya sendiri memilih suatu partai dan calon anggota DPR karena alasan ideologis dan praktis. Ideologis karena visi partai berbeda dengan partai lain, dan praktis karena masalah kedekatan, sehingga saya mengenal kretiria-layak-pilih para politisi tersebut. Alasan saya membuka rekening di bank syariah juga sama, hanya sekadar alasan ideologis, khususnya masalah riba. Bunga bank adalah riba dan riba masuk dalam daftar larangan agama saya.Titik.

Pemilih rasional ideologis seperti saya ternyata jumlahnya tidak banyak. Hasil pemilu parlemen kemarin bisa menjelaskan beberapa hal yang sejalan. Pertama, perolehan partai islam sangat sedikit, bahkan jika semua partai islam digabung, jumlah suaranya tidak sampai seperempat dari total pemilih. Kedua, sebagian masyarakat memilih partai yang memiliki pencitraan sangat baik melalui media massa dan elektronik. Ketiga, masyarakat lebih memilih partai yang menampilkan kesantunan, simpatik dan sebaliknya tidak banyak mengkritik berlebihan.

Bagaimana dengan bank syariah juga seperti itu. Di Indonesia, bank syariah lebih banyak dipilih oleh kelompok masyarakat yang rasional-ideologis. Mereka tahu ada perbedaan di dalam cara kerja bank syariah dan oleh karenanya mereka memilihnya. Karena jumlah pemilih ini sedikit, maka dana yang dikelola oleh bank syariah juga tidak sebanyak bank konvensional.

Sementara kelompok masyarakat emosional melihatnya lain. Mereka hanya membedakan kasir bank syariah biasanya berjilbab, tapi tidak begitu peduli dengan urusan riba. Mereka melihat kalau bank konvensional banyak membagi-bagikan hadiah undian, tampil di televisi nasional setiap minggunya dan menawarkan gegap gempita yang mewah. Bank syariah mana?

Sebagian besar kelompok masyarakat ini adalah penikmat sinetron, gossip selebritis, dan pasti penonton televisi. Mereka dengan mudahnya akan memindah chnannel televisi ketika ada breaking news atau acaranya membosankan. Kemegahan yang ditampilkan di televisi akan dikonfirmasi di lapangan, apakah di kotanya bisa ditemui layanan bank tersebut dan lalu lahirkan kenyamanan. Maka mereka tenang saja menaruh uang di sana.

Jika bank syariah ingin dipilih oleh lebih banyak masyarakat, maka ada baiknya menggunakan cara kampanye partai di masa pemilu lalu. Gunakan pencitraan yang optimal untuk mengkonfirmasi layanan dan produk yang memang berkualitas.

Pencitraan termasuk dalam upaya membangun kesan yang positif, mudah jika berurusan dan dermawan. Pencitraan merupakan resep yang paling manjur untuk sebagian besar kelompok masyarakat ini. Dalam jangka pendek, resep ini berguna untuk menarik langkah pertama supaya mereka turut serta mencicipi menu yang tersedia. Untuk langkah berikutnya, bank tinggal menservis dengan pelayanan prima dan produk-produk inovatif yang memudahkan.

Selain itu, ada baiknya bank syariah juga lebih aktif dalam mendekati berbagai komunitas kelompok masyarakat yang rasional ideologis. Istilah ideologis memang agak berat, tapi dari sinilah muncul konsumen yang memiliki loyalitas tinggi. Kelompok ini kebanyakan lahir dari kelas menengah berpendidikan lebih baik, mempunyai afiliasi pendidikan bercirikan agama, termasuk kelompok profesi. Mendekati kelompok pemilih seperti ini, maka dapat menambah jumlah nasabah loyal.

Mengurangi kesenjangan produk dengan bank konvensional adalah langkah parallel ketika pencitraan sudah dimulai. Bank syariah sebaiknya dikenal bukan untuk tempat menabung yang nyaman saja, tapi juga untuk mempermudah transaksi keseharian dan usaha. Internet banking, SMS banking, transfer antar bank, pembayaran tagihan dan lain-lain adalah produk-produk yang seharusnya masyarakat layak menerima ketika berhubungan dengan institusi bernama bank, termasuk bank syariah.

Tak perlu khawatir meniru cara partai politik, karena banyak pula masyarakat yang masuk ke kelompok swing voter. Jika mereka gampang memindah channel televisi karena pilihan banyak, maka gampang pula menjatuhkan pilihannya kepada bank yang memiliki citra dan layanan lebih mengesankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun