Setiap tanggal 1 Maret, bangsa Indonesia mengenang peristiwa heroik yang mengguncang dunia, yakni serangan mendadak yang dilakukan TNI terhadap ibukota Yogyakarta yang diduduki Belanda. Serangan dibawah instruksi Panglima Sudirman ini sebagai jawaban pernyataan Belanda di PBB bahwa tentara Indonesia sudah lemah. Keberhasilan tentara Indonesia menduduki Yogyakarta selama 6 jam membuktikan pada dunia internasional bahwa TNI masih ada dan kuat.
Serangan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan kepada Belanda saat itu dilakukan guna memperkokoh diplomasi dan simbol ekstistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mata internasional. Tentara Nasional Indonesia dibawah komando Panglima Besar Sudirman ingin membuktikan bahwa TNI masih ada dan cukup kuat untuk mempertahankan kedaulaatan NKRI khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Apa yang dipelopori para pejuang kita dulu itu, membuktikan bahwa TNI dan Rakyat menunjukkan bahwa kita bukan bangsa yang mudah menyerah pada musuh. Sekalipun persenjataan minim, tapi dengan semangat bergelora dan gagah berani menyatukan tekad melawan penjajah bahwa kita adalah bangsa yang tidak gampang menyerah.
Sungguh heroik perjuangan itu, karena kita mampu memberi pesan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia mampu berjuang dalam mengusir penjajah. Sekali lagi dengan keberanian dan keinginan tidak mau dijajah menjadi bukti bahwa kita bersatu demi satu tujuan yang mulia.
Apa yang ditorehkan para pahlawan kita waktu itu, memberi pesan moral kepada kita saat ini bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia akan berdiri kokoh seperti batu karang. Karena itu, dijaman yang modern ini, semangat kepahlawan itu harus tetap kita pelihara walaupun dalam konteks yang sudah jauh berbeda.
Sudah 66 tahun momentum serangan Umum 1 Maret itu berlalu, sebagai penghormatan dan penghargaan kita kepada para pahlawan, seyogianya kita pelihara semangat kepahlawan itu dalam pengabdian dan profesi kita masing-masing. Sebagai generasi penerus, Momentum serangan 1 Maret itu, harus kita jadikan sumber inspirasi dalam memberi pengabdian kepada republik tercinta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H