Mohon tunggu...
Iin Solihin
Iin Solihin Mohon Tunggu... -

Hati tercipta dari dua kekuatan, Antara Harapan dan Ketakutan. Keduanya bagai Tsunami menerjang segala rintangan. Hanyalah Tuhan Sang pemilik Harapan dan Ketakutan. Dalam perenungan, Daku menghayal, Tuhan menghilangkan derita Kebodohan dan Kemiskinan. Dalam kebimbangan, benarkah TUHAN mau menghilangkan segala penderitaan. Disaat Keheningan, Tuhan besabda, Itulah alasan kenapa AKU menciptakanmu (itulah tugas manusia sbg khalifah).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Para Pahlawan

9 April 2012   14:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Iin Solihin

Bunga mawar itu akan tetap harum apapun namanya.

Kata Sastrawan Francis William Shakespeare

Manusia bertubuh baja itu bagai martir menerobos medan pertempuran

Cucuran air tubuh dan tetesan air mata darah bagai tsunami menerjang rintangan

Kepalan tangan bermodalkan bambu runcing jadi symbol keberanian dan keyakinan.

Kegelapan malam tidak menjadi halangan untuk menghanguskan semua khazaliman

Merekadengan rela melepaskan nikmatnya kehidupan menjadi para tumbal

Bau amis para mayat syuhada itu tidak sempat merasakan kenikmatan kemenangan dan kemerdekaan

Hanyajeritan parabayi yang mereka harapkan kelak untuk melanjutkan perjuangan setelah kemenangan melawan Belanda dalam kekejaman

Kebengisan dan kekejian si pendek Jepang bermata sipit itu melakukan pemerkosaan menambah penderitaan dan kesengsaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun