Dengan Tema: Kita Jalin Silaturahmi Insan Pendidikan Menuju Ke Fitroh
Halo Kompasianer Salah satu tradisi yang selalu hadir dan melekat saat Idulfitri di Indonesia yakni Halalbihalal. Biasanya Halal Bihalal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Â
Pada acara Halal Bihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman. Tetapi dari mana tradisi halal bihalal bermula?Â
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halal bihalal diartikan sebagai maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang yang merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia. Sedangkan dalam bahasa Arab, halal bihalal berasal dari kata "Halla atau Halala" yang mempunyai banyak arti sesuai dengan konteks kalimatnya, antara lain: penyelesaian problem (kesulitan), meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku, atau melepaskan ikatan yang membelenggu.
Demikian juga, kami segenap pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah kerja Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, mengadakan acara halal bihalal yang dihadiri oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan yakni Abi Hasbullah, S.Pd, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pasuruan, Bapak Musta'in, S.Pd, Bapak dan Ibu Pengawas Sekolah Dasar, Bapak Drs. Yasid, dan Ibu Dalikah,S.Pd, Â ketua PGRI Kecamatan Rembang, jajaran Muspika Kecamatan Rembang, Tokoh Masyarakat, dan segenap pendidik, dan tenaga kependidikan baik lembaga pendidikan negeri maupun lembaga pendidikan swasta, berkumpul bersama, saling menyapa, saling berkenalan, bercengkrama dalam sebuah acara halal bihalal. Acara dibuka dengan alunan ayat suci AlQuran yang lantunkan oleh peserta didik dari UPT satuan Pendidikan SDN Rembang I, selanjutnya sambutan-sambutan.Â