"Assalamualaikum Mbak Anisa" sapanya di sela waktu istirahat.
"Waalaikumsalam Pak Azka" jawabku dengan suara bergetar (semoga Pak Azka tidak tahu kalau aku kaget plus bahagia).
"Jangan panggil Pak ya, setua itukah saya, panggil saya mas saja" kelakarnya
"Baik Pak, eh Mas" jawabku dengan suara terbata.
Sejak pertemuan itu, ada pertemuan-pertemuan berikutnya, mulailah tumbuh benih-benih cinta, walaupun Mas Azka belum pernah mengucapkan kata cinta.
Aku bisa merasakan bagaimana Beliau memperlakukanku, bagaimana Beliau menatapku, yang semuanya membuat hatiku tersentuh dengan birunya rindu dan merahnya cinta...hemmm.
Kini ketika benih-benih cinta telah tumbuh menjadi pohon cinta yang berdahan kasih sayang dan berantingkan rindu, tumbuh sempurna dalam jiwaku, memapahku manapaki terjalnya kehidupan.
***
Siang ini, ketika jam istirahat tiba, Aku mendengar dari bu diana,kalau Pak Azka di pindah tugaskan ke kantor cabang yang lain, walau demikian Aku masih memiliki harapan bagaimanapun juga Beliau telah mengisi sebagiaan lorong hatiku yang sudah lama sepi.
Aku masih berharap bisa menghubunginya lewat aplikasi whastapp atau bertelepon langsung, namun harapan itu seakan tak akan nyata, berapa kali Aku menghubungi Beliau melalui chat, hanya centang satu yang berwarna hitam, dan ketika aku menghubungi lewat telpon.
Hanya terdenagr suara seorang operator yang suaranya sudah tak asing lagi dengan kata-katanya, nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, aaah...