Musim penghujan yang sudah lama menghampiri kami, perasaan gelisah dan khawatir selalu menghantui, kami bahagia dengan tibanya musim penghujan, tanaman yang biasanya layu karena penguapan yang tinggi, kini terlihat hijau sempurna, para petani gembira menyambut musim tanam tiba, sampai anak-anak kecil di kampungku gembira menyambutnya, mereka bisa hujan-hujanan sambil main bola, semua gembira menyambutnya.
Namun ketika,  Intensitas curah hujan yang tinggi adalah salah satu faktor bencana banjir  di daerah kami. Sudah beberapa hari di Pekoren (tempat lembaga sekolah kami berdiri) hujan turun dengan deras, menjelang sore sudah mulai mendung, tidak berapa lama hujan pun turun dan malam hari sudah mulai reda.
Namun tidak dengan hujan sore kemaren, mulai siang sampai malam tak kunjung reda, bahkan semakin deras, hujan tambah deras bagaikan air yang di curahkan dari langit sepanjang sore hingga malam hari.
Kami sudah gelisah sekali, curah hujan yang tinggi kami semakin siaga, semua memantau dari kediaman masing-masing, melalui kamera pemantau yang tersambung pada ponsel operator. Sedangkan petugas keamanan bersiap-siap mangantisipasi kejadian yang lebih buruk lagi.
Berdasarkan pantauan kamera pemantau, air sudah masuk ruangan Kepala Sekolah, deretan ruang kelas, ruang guru, laboratorium, dan aula (deretan bagian utara), dan masuk ke deretan ruang kelas, mushola, kantin, UKS, dan gudang semuanya di terendam air dengan ketinggian air _+ 50 cm.
Semakin malam curah hujan semakin tinggi dan ketinggian air semakin meresahkan kami, kami sudah siap menyambutnya dan membuat strategi buat esok harinya. Kegiatan dalam satu komando Bapak Kepala Sekolah Bapak Mahudi, menginstruksikan kepada semua staf agar bersiap esok untuk bekerja sama membersihkan lingkungan sekolah kami yang kedatangan tamu di awal tahun 2022.
Musibah banjir melanda desa dan lembaga kami 6 tahun belakangan ini, entah apa penyebab utamanya, kami tak bisa menyalahkan siapa pun alih fungsi lahan, pembangunan pabrik, perumahan, atau jalan tol, karena semuanya meningkatkan perekonomian dan mobilitas masyarakat.
Alhamdulillah, bantuan tenaga guna membersihkan genangan air dan endapan lumpur pun berdatangan baik dari staf kantor UPT, Ketua PGRI Kecamatan Rembang, dan dari lembaga sekolah lainnya. Juga di bantu oleh siswa-siswa dari kelas atas seperti kelas 4,5, dan 6.