Kegundahan hati selama 2 tahun terakhir adalah alasan utama ku untuk harus kembali mengenyam pendidikan di universitas, sebagai tanggung jawab ku terhadap anak didik yang sudah menjadi bagian dari keseharianku. Saat ini aku adalah seorang guru PAUD yang hanya lulusan diploma satu jurusan Public Relation, sebelumnya aku mengelola kelompok bermain "Cherry Kids Club" di lingkungan rumah, tak terasa sudah 7 tahun berlalu, hari-hariku dipenuhi dengan anak-anak usia dini yang bermain sambil belajar serta berinteraksi dengan teman seusianya, membuat ku menyadari inilah dunia ku "mengajar".
Setelah lulus tahun 2001 aku menjalani kehidupan dengan bekerja di kantoran, menikah dan mengasuh ketiga anak-anak ku yang selalu menjadi prioritas utama ku. Awal tahun 2013 terbentuklah kumpulan ibu-ibu muda yang concern terhadap anak-anak usia dini di komplek, yang tidak saling kenal, maka kami mewadahi anak-anak ini untuk berkumpul dan bermain bersama setiap hari Senin dan Kamis selama 1 jam dari jam 8 sampai jam 9 pagi.Â
Waktu berjalan sampai anak-anak ada yang melanjutkan ke TK, datang teman-teman cilik baru bermain lagi sampai saat Covid melanda Indonesia, di bulan Desember 2019 aku dan teman-teman pengajar putuskan untuk stop semua kegiatan kelompok bermain "Cherry Kids Club" sampai batas yang tidak ditentukan karena memang kondisi saat itu sangat mencekam akibat penyebaran virus covid19 dan ini berlanjut sampai tahun 2021.
Tepat di Juli 2021 aku diminta untuk menjadi pengajar di TK Islam Al Husna tepat nya di lingkungan Masjid rumah ku, dengan segala keraguan dan pertimbangan akhirnya kuterima tawaran ini karena memang menyadai bahwa ini memang duniaku "mengajar". Saat itu, kami keluarga kecil guru TK Islam Al Husna ini benar-benar memulai dari nol, mulai dari mempersiapkan kelas, siswa yang mendaftar baru 4 anak dengan jumlah guru saat itu 3, admin 1 dan kepala sekolah. Kami berlima selalu optimis dan postif thinking, karena memang tidak mudah bagi walimurid menitipkan anaknya bersekolah tatap muka pada saat itu.Â
Seiring waktu, ada 10 anak di kelas ku, yaitu kelompok bermain, kalian adalah anak yang akan selalu aku kenang dan selalu ada di dalam doa ku sejak saat itu hingga saat ini dan dimasa mendatang, aku guru ini mencintai dan menyayangi kalian sepenuh hati, semoga kalian tumbuh besar menjadi pribadi yang jujur, berani, kuat dan taat kepada orang tua, menjadi anak yang berguna bagi keluarga, agama dan nusa bangsa.
Ini menjadi kebahagiaan ku sekaligus kegundahanku, setiap menulis laporan perkembangan peserta didik, aku selalu merasa belum pantas dan merasa kecil, karena titel ku yang bukan lulusan pendidikan. Setelah berjalan 2 tahun, akhirnya tahun ini, tahun 2023 ku putuskan untuk memulai kembali ke bangku kuliah untuk memantaskan diri menjadi pendidik, semoga di usia ku yang sudah tidak muda, memasuki usia awal 40 tahun bisa menyelesaikan perkuliahanku dengan tepat waktu. Pengalaman ku saat memasuki kampus pertama kali di usia 42 tahun, mengikuti PKMB, menghadapi dosen yang lebih muda dari usiaku, serta hiruk pikuk dunia kampus, merupakan warna baru di keseharian ku, semua liku-liku perjalanan hidup ku merupakan anugerah indah yang Tuhan siapkan untuk ku, terima kasih untuk semua dukungan dan doa dari suami tercinta, anak -- anaku; abang, kakak dan adik, kalian adalah penyemangatku semoga bunda mu ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H