[caption id="attachment_163014" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Wah sekarang memang benar benar Januari ya ,Hujan Sehari-hari ...weww...banjir dimana-mana. Nah terus ngapain kalau musim hujan tiba?ya beli payung buat yang payungnya sudah rusak donk wkwkwkwkw..........ups.Maksud saya, dengan datangnya musim penghujan yang intensitas curah hujannya luar biasa ini penyakit pun mulai berdatangan apalagi ketika kondisi tubuh tidak prima, mulai dari influenza, batuk-batuk sampai demam berdarah, nah ngeri kan? Salah satu penyakit yang seringkali merebak di musim seperti ini adalah Leptospirosis, yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira Sp. Secara singkat, Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis (yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya)Â , merupakan water borne disesase (ditularkan melalui air) yaitu urin dari penderita. Di Negara kita, Leptospirosis paling sering terjadi melalui tikus pada saat banjir, karena pada saat banjir banyak air tergenang, sampah-sampah yang terbawa arus dan tanah yang becek yang menyebabkan bakteri Leptospira berkembang biak dengan mudahnya. Gejala awal yang umum terjadi pada manusia yang terinfeksi Leptospira adalah demam, nyeri otot, muntah dan mata merah. Dan beberapa gejala mirip selesma, sehingga menyulitkan diagnosa. Namun dalam kasus yang tidak tertangani Leptospirosis dapat melanjut menjadi parah yaitu syndrome weill ditandai jaundis, disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru-paru. Kondisi ini terjadi pada akhir fase awal dan meningkat pada fase kedua, tetapi bisa memburuk setiap waktu . Penderita dengan jaundis berat lebih mudah terkena gagal ginjal, perdarahan dan kolap kardiovaskular. Kasus berat dengan gangguan hati dan ginjal mengakibatkan kematian sebesar 20-40 persen yang akan meningkat pada lanjut usia (sumber Wikipedia) Cara penyebaran Leptospira adalah lewat luka atau lecet pada kulit dan kadang lewat mukosa (mulut, hidung dan mata). Sebenarnya banyak mamalia yang bisa terjangkit Leptospirosis, namun yang paling sering adalah tikus. Seringkali binatang yang terkena infeksi bakteri ini kadang tidak menampakkan gejala klinis alias terlihat baik-baik saja. Selain cemaran urin, makan makanan atau minum air yang tercemar juga menjadi penyebab penyakit. Jadi agar kawan-kawan terhindar dari ancaman Leptospirosis, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan yaitu :
- Memakai sepatu bila hendak keluar rumah, terutama di daerah yang becek atau tergenang air.
- Bagi yang hobi berkebun, selalu gunakan sarung tangan dan sepatu boot
- Sebisa mungkin hindari berenang di dalam air yang mungkin telah tercemar urin binatang.
- Jika mempunyai luka atau lecet dikulit, balutlah dengann perban kedap air terutama sebelum melakukan kegiatan yang kemungkinan kontak dengan tanah, lumpur, air yang tercemar urin binatang.
- Selalu cuci tangan dengan sabun sampai bersih ketika hendak makan.
- Bersihkanlah selalu sampah dan juga barang-barang tidak terpakai yang ada di sekitar tempat tinggal kita, karena tikus senang nongkrong di tempat seperti itu.
Hmm... intinya...ayo bersih-bersih kawan, nanti kalau jarang dibersihkan tiba-tiba tikusnya berkembang biak kaya di film RAT lho hihihi dan mari sejenak kita lihat di samping kanan kiri kita...weww...jangan-jangan di balik meja atau kursi yang kita duduki sekarang ada sarang tikus nya huweeeee....kaburrrrrrrrrrrrr :D Selamat siang kawan, salam bersih-bersih karena sesungguhnya bersih itu indah ...yuk mari...salam sehat semua ya....sambil bersih-bersih ada lagu bagus deh buat nemenin ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H