[caption id="attachment_240862" align="aligncenter" width="259" caption="www.impawards.com"][/caption]
Nonton film drama sebenarnya bukan favorit, saya lebih senang nonton film action, thriller, misteri asal bukan horor setan-setanan. Pokoknya film yang banyak mengumbar adegan bag big bug, dar der dor dan orang berdarah-darah saya suka deh huehehe. Namun demi untuk menjelma menjadi seorang perempuan yang manis dan berhati lembut, akhirnya saya pun menyisihkan waktu untuk melihat film bergenre kdrama romantis, dan pilihan pun jatuh pada film Playing for Keeps.
Film arahan sutradara Gabrielle Muccino yang sebelumnya pernah sukses dalam film drama seperti Pursuit of Happynes dan Seven Pounds ini dibuat tahun 2012 dan dibintangi oleh banyak aktor dan aktris kenamaan hollywood. Walau jalan ceritanya sederhana untuk sebuah film, namun saya bisa bertahan nonton hingga selesai karena konflik yang disajikan lebih ke hubungan ayah dan anak, sesuatu yang emosional dan ada beberapa adegan yang berhasil membuat saya terharu walaupun kerapkali juga tersenyum melihat tingkah konyol para pemainnya.
***
Gabriele Muccino Baca selengkapnya di KVLT Webzine: Film “Playing for Keeps” Pemain Sepak bola yang Playboy http://wp.me/p2xn1y-3X5 [caption id="attachment_240864" align="aligncenter" width="408" caption="www.moutshut.com (saya jugak mau kalo ayahnya kaya oom gerard #ehh) ^^"]

Cerita berawal dari seorang mantan pemain sepakbola terkenal George Dryer (Gerard Butler) yang harus menerima untuk pensiun dini akibat cidera parah yang dialami. Di masa pensiun itulah kehidupannya menjadi amburadul, gaya hidup yang serampangan ditambah sikap tidak bertanggung jawab membuat dia harus merelakan pernikahannya dengan Stacie (Jessica Biel). Tak hanya itu, kondisi finansialonya pun sudah di titik nadir, dia seperti seorang yang terhempas karena dulunya adalah pemain yang dielu-elukan namun kini hanya seorang penganguran yang mengaku menjadi seorang pembawa acara olahraga.
Di saat terpuruk seperti itulah, george akhirnya menyadari bahwa selama ini dia adalah ayah yang buruk bagi anaknya Lewis (Noah Lomax). Untuk memperbaiki hubungan itu, George pun menjadi pelatih sepakbola anak-anak, dimana lewis bergabung. Namun ternyata pesona ketampanan George membuat banyak ibu-ibu muda yang anaknya dilatih menjadi terpesona, namun George berusaha mengacuhkannya karena ia ingin berbaikan kembali dengan Stacie yang justru akan menikah dengan pasangan barunya.
Usaha George untuk menjadi pembawa acara olahraga akhirnya berhasil berkat bantuan Denise (Catherine Zeta-Jones), namun hal itu mengharuskan George kembali berjauhan dengan Lewis. Akankah potensi karier yang cemerlang membuat seorang ayah seperti george kembali meninggalkan anak semata wayangnya? apa yang terjadi dengan kelanjutan hubungan Stacie dan George? semua bisa disimak lengkap jika kawan-kawan nonton sendiri hehe.
Satu yang pasti, film ini kembali mengingatkan, bahwa apapun alasan perpisahan dari pasangan yang menikah, anaklah yang akan menjadi korbannya. Walaupun mereka terlihat baik-baik saja, tapi anak korban perceraian akan membawa luka hatinya masing-masing hingga waktu yang sangat lama. Ketika memang keadaan perkawinan memburuk, cobalah untuk mengingat kembali apa yang pertama kali membuat kita jatuh cinta pada pasangan dan berkomitmen menikahinya. Film ini juga menyuguhkan hubungan ayah dan anak yang sarat emosi.
Orang tua memang selalu menginginkan anak-anaknya untuk berbuat baik, tapi apakah orang tua sendiri sudah berbuat baik untuk anak-anaknya sendiri?
***