[caption caption="rusuh di booth PK"][/caption]
Sebenarnya sudah banyak kawan yang menuliskan reportase tentang kompasianival 2015 kemarin, tapi koq rasanya ndak afdol kalau saya ndak ikutan. Sekedar nambahin tulisan sampah di blog keroyokan yang sungguh adiluhung ini. Jadi kalau njenengan bukan bener-bener priyayi yang selo waktunya, maka saya sarankan untuk segera mengklik tanda silang di ujung atas kanan layar, karena bisa dipastikan tidak ada sesuatu yang menarik, aktual apalagi inspiratif dari artikel ini. Namun walaupun tidak bermanfaat, setidaknya tulisan saya penuh mudharat yang berguna untuk menyesatkan seluruh umat .
Mungkin karena sudah khatam dalam mengikuti acara kompasianival, bayangkan saja dari 2010 saya ndak pernah absen datang, akibatnya tahun ini saya merasa agak berat untuk ngglundhung ke acara tahunan yang besar nan megah berskala nasional ini. Ndilalahnya koq di hari sabtunya saya juga masih disibukkan dengan kegiatan di dunia nyata, walhasil saya baru bisa setor muka di hari minggu, hari kedua sekaligus hari terakhir perhelatan luar biasa.
***
[caption caption="gak tahu tuh, mbak yang tutupan tas itu entah siapa wakakaka"]
Datang di siang yang terik, saya langsung nyungsep ke booth komunitas yang ternyata ada di arena parkir Mall. Saya pikir booth itu ada di dalam, seperti kompasianival 2012 dulu. Tapi yang namanya ketemu teman, mau panas, mau hujan, yang penting hati senang, perut kenyang. Saya clingak-clinguk cari booth PK karena mau ngecek keadaan pak rete dan bunsel yang sudah berjaga dari hari pertama, takutnya beliau-beliau sedang kelaparan terus malah makan orang kan bisa berabe.
Tapi ternyata sebelum sampai ke booth PK, saya sudah ketemu dengan teman-teman lainnya. Karena kuping saya yang partikelir, saya sempat ndak dengar waktu dipanggil sama dara jabar yang datang dengan adam Heinz suaminya dan bayi sehatnya Geizi. Setelah itu sayapun ketemu tante ariyani na yang memang sudah janjian sebelumnya. Tante yang sayang ponakan ini datang sambil membawa buah tangan untuk mengatasi perut keroncongan.
Berhenti sebentar di booth rangkat, ketemu lagi dengan banyak kawan lama, ada tante ranti, bunda yetty, mbak asih, mbak el fitri, acik, dewa, pak edi, kak jingga dan masih banyak lagi . Sayang otak saya yang kurang sesendok ini hanya sanggup mengingat sebagiannya saja, hiks maafkan daku. Get well soon ya kak jingga.
[caption caption="booth PK yang merangkap tempat penitipan anak"]
Dasar saya selebritis penuh kudis, belum sempat sampai booth PK, saya ketemu lagi dengan beberapa kawan. Ada mbak kodel fidelia yang tetap saja cantik meski kalo foto monyong-monyong, terus ketemu mbak indah noing, mas rahab, juga tante marla di KPK. Luar biasa mereka masih saja bisa jualan rujak dan dawet segitu banyaknya dengan harga cuma-cuma.