gecko leopard (en.wikipedia)
Bagi sebagian orang, memellihara kucing atau anjing sebagai hewan kesayangan mungkin sudah dianggap terlalu mainstream sehingga mereka cenderung mencari hewan-hewan eksotik sebagai klangenan. Reptilia termasuk salah satu yang disukai, dari ular, iguana sampai tokek. Tentu saja tak sembarang tokek yang dijadikan hewan kesayangan, karena tokek yang akan kita bicarakan kali ini warnanya sungguh menarik hati dengan hiasan motif yang beragam di seluruh permukaan tubuhnya.
Panggil saja dia Gecko atau kalau mau lebih lengkap maka dalam bahasa latin namanya menjadi gecko gecko. Mengapa hewan melata ini begitu popular dikalangan hobiis hewan eksotik tentu banyak alasannya. Ada yang percaya bahwa memelihara tokek atau gecko bisa membawa hoki dan keberuntungan, ada juga yang memanfaatkannya sebagai obat tradisional untuk penyakit kanker seperti yang jamak dilakukan di negara china, sedangkan di Indonesia sendiri terutama di wilayah jawa tengah dan jawa timur, tokek banyak dipakai dalam pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit kulit dan juga penyakit asma walaupun sampai saat ini belum dapat dibuktikan kebenaran khasiatnya secara ilmiah. Namun dari sekian banyak alasan tentu saja ada alasan yang paling menggiurkan, apalagi kalau bukan mendulang rupiah. Ya bisnis jual beli gecko sampai saat ini masih cukup menggemberikan karena harganya masih lumayan mahal, bahkan untuk motif-motif tertentu yang dibilang langka bisa mencapai angka jutaan rupiah.
Gecko termasuk dalam golongan karnivora dengan makanan berupa serangga dan cacing, bahkan untuk Gecko ukuran jumbo seperti Gecko delcourt yang hidup di selandia baru sanggup untuk memangsa tikus dan burung kecil. Indonesia memiliki banyak variasi motif Gecko, dari putih, ab-abu sampai kecoklatan dengan bintik dan warna yang berbeda-beda. Gecko memiliki kemampuan yang sama dengan cicak yaitu bisa memutuskan ekornya sendiri saat diancam bahaya, dan pangkal ekor yang terputus pun akan tumbuh kembali dalam beberapa minggu saja.
Masa reproduksi berlangsung antara 4-5 bulan, Gecko akan melepaskan sejenis cairan yang berasal dari pori-porinya untuk menarik lawan jenis, selain itu pejantan akan mengeluarkan bunyi khusus untuk menarik betina yang juga berfungsi untuk menandai teritorinya. Dalam periode masa kawin tersebut, Gecko betina akan bertelur setiap bulan dan umumnya menghasilkan dua butir setiap bertelur yang akan menetas selama 14-21 hari. Induk Gecko akan meninggalkan telurnya begitu saja. Gecko akan matang secara seksual dalam usia satu tahun.
Gecko yang biasa dipelihara sebagai hewan kesayangan biasanya adalah hasil budidaya atau penangkaran dan spesies yang paling popular adalah Leopard gecko (eublepharis macularius). Hewan ini aktif pada malam hari dan mengeluarkan suara yang khas, jari kaki depan dan belakang dilengkapi scansor seperti bantalan yang berguna untuk melekatkan di permukaan yang licin.
Seperti Iguana, hewan ini terlihat menyeramkan tapi sebenarnya menyenangkan dan aman untuk dipelihara, tentu jika kita bisa merawatnya dengan baik yaitu dengan memberikan lingkungan tempat tinggal dan jaminan kesehatan baginya. Tempat tinggal gecko yang paling ideal adalah dalam terrarium dengan ukuran yang disesuaikan dengan tubuhnya, jangan sampai kandang terlalu sempit sehingga Gecko menjadi tersiksa karena keterbatasan ruang gerak. Terarium tidak selalu harus kita beli, dengan sedikit kreativitas kita pun bisa membuatnya sendiri, misalnya dengan menggunakan akuarium kaca. Lapisi sisi belakang akuarium dengan foam, masukkan beberapa tanaman dan ranting-ranting dan tempatkan sesuai estetika dan selera. Untuk bagian dasar terrarium bisa diberi substrat pilihan kita seperti pasir atau tanah  Jika kita tinggal di daerah dingin maka kita bisa menambahkan lampu sebagai penghangat yang tentunya disesuaikan dengan ukuran kandang.
Satu hal yang mesti diingat ketika membuat terrarium sendiri adalah menambahkan shelter atau tempat berlindung dari cahaya. Material yang digunakan bisa apa saja terserah kita, karton, plastik, kayu atau bahkan batu bisa saja sesuai dengan budget dan selera kita. Untuk anda dengan kemampuan artistik yang lebih tentu saja membuat shelter bagi hewan kesayangan akan sangat menyenangkan.
Nyaris tak ada yang merepotkan dalam memelihara Gecko, jangkrik yang dicampur bubuk kalsium (bisa dibeli di petshop) sudah bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya, tentu saja air yang berkualitas untuk minum dan vitamin khusus tetap tidak boleh diabaikan begitu saja. Seperti halnya ikan cupang, idealnya satu kandang untuk satu Gecko, apalagi jika Gecko anda berjenis kelamin jantan karena mereka sangat rentan untuk berkelahi dan bisa memicu kanibalisme. Gecko yang bertubuh lebih besar potensial untuk memangsa Gecko dengan ukuran tubuh yang lebih kecil.
Mirip dengan ular, Gecko pun mengalami pergantian kulit, tahapannya kulit Gecko akan menjadi kusam kemudian berubah warna menjadi putih untuk selanjutnya berganti dengan yang baru. Biasanya Gecko jenis leopard akan memakan kulit bekas mereka sendiri. Usahakan untuk membuat kandang tetap bersih dan substrat tetap kering, karena dalam keadaan lembab kemungkinan Gecko akan mengalami masalah saat kulit berganti terutama pada daerah jari kaki, jika kulit tidak berganti sempurna maka aliran darah ke kaki menjadi terhenti. Namun kita bisa membantu mereka yang bermasalah, letakkan Gecko dalam wadah lapang yang sudah dialasi tissue basah, biarkan sekitar setengah jam, kemudian perlahan lepaskan kulit yang masih menempel di sela-sela jari kaki dengan menggunakan pinset sebagai bantuan.
Bagaimana, mungkin saja ada yang tertarik untuk memeliharanya? Jika kita merawat Gecko dengan baik, hewan ini akan bertahan hidup relatif lama antara 7 sampai dengan 20 tahun. Banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dengan memelihara hewan di rumah, selain melatih kesabaran dan tanggung jawab, beban stress pun akan menurun sehingga hidup menjadi lebih berkualitas. Jadi kenapa tidak, pilihlah sendiri hewan kesayangan anda
*diposting sekalian memperingati hari hak asasi hewan sedunia tanggal 15 Oktober.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H