Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

City Tour Jakarta, Ikon Baru Pariwisata Ibukota

7 April 2014   17:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_302184" align="aligncenter" width="577" caption="Tugu Monas dari balik kaca jendela"][/caption]

Katakanlah saya iseng dan kurang kerjaan, tapi semua keisengan terbayar dengan hati senang pada akhirnya. Berawal dari acara ketemuan dengan dua orang sahabat yang sudah lama tak bersua. Entah sudah berapa jam kami disitu, makan, ngemil, nyruput wedang dan tentunya ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon, saatnya kopdaran disudahi, tapi seorang kawan bilang kalau pingin naik Bus tingkat ,ikon wisata Jakarta yang baru, yah itung-itung nostalgia masa lampau. Akhirnya dari sebuah kedai kopi di kawasan cikini, kamipun ngesot ke Sarinah di bilangan thamrin demi naik bus berlantai dua.

[caption id="attachment_302208" align="aligncenter" width="519" caption="akhir pekan jalanan agak nyaman"]

13968391732099701697
13968391732099701697
[/caption]

Dari kejauhan kami melihat pantat bus tingkat, dengan antusias langkah pun dipercepat, namun dasar tidak berjodoh, bus itu tetap saja berlalu meninggalkan kami yang terengah-engah. Usut punya usut ternyata Bus tidak menerima penumpang berdiri, sehingga jika semua tempat duduk telah terisi, maka bus akan segera berjalan. Wah , ya sudahlah toh yang gela bukan hanya kami saja, masih banyak calon penumpang yang terpaksa tidak bisa ikut terangkut namun tetap setia menunggu di halte demi sebuah pengalaman baru.

[caption id="attachment_302186" align="aligncenter" width="614" caption="meriah banget ya balaikotanya penuh bendera hihihi"]

13968368709088130
13968368709088130
[/caption]

***

[caption id="attachment_302191" align="aligncenter" width="497" caption="apa yang ada dipikiran kalo liat bangunan ini?"]

13968374491666328614
13968374491666328614
[/caption]

Bagi saya menunggu adalah pekerjaan yang sangat melelahkan, tak terkecuali menunggu kedatangan bus tingkat atau secara resminya disebut Bus City Tour Jakarta ini. Bolak balik saya clingak clinguk, bahkan sampai 3 kali bus city tour hanya melewati kami yang menungu di halte, tapi tidak berhenti. Beruntunglah saya bawa buku, jadi tak sampai pingsan kebosanan.

Waktu berlalu, sudah 45 menit kami di halte itu “duh ini niat nggak sih bus nya”  gerutu saya yang memang sumbu kesabarannya hanya sebatas ujung kuku. Tapi kawan saya cuma senyum sambil berkata “woles kakak, kan bus nya Cuma ada 5 biji, jadi ya mesti sabar kita nunggu”

[caption id="attachment_302205" align="aligncenter" width="543" caption="yang tadi MK yang ini MA..."]

1396838841985893678
1396838841985893678
[/caption]

Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat penampakan bus tingkat yang kami tunggu, tapi saya seperti sudah pupus harapan, jangan-jangan nanti nggak berhenti lagi seperti yang sudah-sudah,  tapi prasangka buruk saya tidak terbukti. Dan begitu moncong bus berhenti di halte, maka acara perebutan tahta pun dimulai.

[caption id="attachment_302192" align="aligncenter" width="614" caption="penumpang antri di halte yang telah disediakan"]

1396837749204782017
1396837749204782017
[/caption]

Harus saya akui, di Indonesia ini budaya tertib dan antri koq susahnya setengah mati, padahal kalau mereka sedang melancong ke Negara tetangga saja bisa mendadak jadi mahluk yang manis dan taat aturan, doh. Yang namanya naik apapun, entah lift, entah bus mbok yao yang mau turun diberi jalan, jangan malah pintunya dikuasai sama yang mau naik. Untunglah ada dua petugas yang cekatan untuk segera menertibkan sehingga situsasi menjadi terkendali.

***

[caption id="attachment_302193" align="aligncenter" width="522" caption="Masjid Istiqlal dari kejauhan"]

139683786898065465
139683786898065465
[/caption]

Karena kalah berebut sama rombongan mas-mas yang berbadan besar, akhirnya saya harus puas duduk di lantai bawah, padahal kan niatnya mau lihat pemandangan diatas. Tapi dari petugas on board yang berdiri disamping saya mengatakan kalau nanti saya bisa gantian keatas, pas bus menurunkan penumpang yang naik dari halte selanjutnya. Dan benar saja setelah berhenti di halte Museum Nasional, banyak penumpang yang turun, dan itu saya manfaatkan untuk ganti duduk diatas, yipiiii…oh ya selain petugas on board juga ada pak polisi pariwisata juga lho didalam, jadi lebih aman dan nyaman deh

[caption id="attachment_302194" align="aligncenter" width="523" caption="Santa Maria, sekolah biarawati pertama di jakarta ,cmiiw"]

13968380391715032018
13968380391715032018
[/caption]

Ya bagaimanapun pemandangan jalanan kota Jakarta tampak lebih indah dari lantai dua, mata lebih leluasa mengedaran pandangan ke sekeliling. Oh ya jangan khawatir, karena bus tingkat City Tour ini jalannya seperti keong mau melahirkan paling banter 10-20 km per jam, sehingga kita bisa menikmati jalan-jalannya dengan santai, dan tentunya karena ini adalah bus pariwisata, maka ada guide yang akan memandu dan menerangkan sekilas tentang bangunan-bangunan bersejarah yang kita lewati bersama. Pas saya naik kebetulan guide nya mbak-mbak dan menurut saya sih cerita mbak guide cukup membantu para pelancong, apalagi kalau dibuat dalam bahasa inggris juga terus suara mbak nya mirip scarlett johansonn ya hahaha, bukan apa-apa soalnya ada beberapa yang menumpang adalah wisatawan asing, ya mungkin saja mereka akan lebih senang gitu hehe, sekedar usul saja koq.

***

[caption id="attachment_302196" align="aligncenter" width="544" caption="siang seberang istana"]

13968382871350281916
13968382871350281916
[/caption]

Bus pun terus berlenggak lenggok melewati rute Sarinah Thamrin, Bundaran HI - Museum Nasional - Jalan Medan Merdeka Barat, Pecenongan, Pasar Baru - Gedung Kesenian Jakarta, Mesjid Istiqlal, Monas - Jalan Medan Merdeka Utara- Monas - Jalan Medan Merdeka Barat - Balai Kota terus balik lagi deh ke halte Sarinah Tak butuh waktu lama memang, mungkin hanya setengah jam an lebih dikit , tapi namanya juga nyoba pertama, pastinya ada kesan tersendiri. Yang jelas saya terkesan dengan nunggunya yang hampir sejam ,ditunggu tambahan armadanya ya pak biar nggak njamur pas pada menunggu hehehe

[caption id="attachment_302202" align="aligncenter" width="543" caption="museum nasional alias museum gajah"]

1396838706875458563
1396838706875458563
[/caption]

Semoga dengan adanya Bus City Tour Jakarta akan membuat pariwisata kota Jakarta semakin meriah, bus yang pertama kali beroperasi tanggal 24 Pebruari ini memang digadang-gadang menjadi sebuah ikon baru pariwisata Jakarta. Di jadwal tertulis beroperasi setiap hari dari pukul 09.00-19.00 diharapkan mampu memberikan warna baru, sampai saat ini layanan bus City Tour Jakarta yang hanya berjumlah 5 buah masih gratis entah selamanya digratiskan atau akan dikenakan tarif nantinya, saya hanya berharap kepada para pengelola dalam hal ini pemkot DKI untuk tetap mempertahankan keberadaannya, dari yang pernah saya baca bakal ada 20 bus tingkat baru dan bakal dibuka rute baru yihaaa. Dan tak ketinggalan adalah bagi para penumpang hendaknya bisa ikut serta handarbeni , dengan rasa ikut memiliki otomatis penumpang akan ikut menjaga, terutama dengan tidak membuang sampah di dalam bus, tidak merusak property,serta tidak mencoret dan meninggalkan pertanda eksistensi diri lainnya, semoga.

[caption id="attachment_302197" align="aligncenter" width="599" caption="kenapa perpustakaan harus berkesan seram ya :("]

13968383657140439
13968383657140439
[/caption]

Akhirnya reportase nggambleh saya akhiri, jika ada yang berminat mencoba tidak ada ruginya koq, walaupun anda sudah biasa di Jakarta tapi saya jamin ada sesuatu yang lain yang akan anda temukan ketika naik bus tingkat ini, jadi tunggu apalagi , selamat jalan-jalan ya kawan

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun