“Darimana Jeng?, koq bawaannya mbrengkut gitu?”
“Ini mbakyu, dari beli lauk di warungnya bu Titik”
“Wah, sekarang dah pindah ke lain hati po?perasaan dulu kan jeng ini pelanggan setianya warung bu Syana?”
“iya sih mbakyu, tapi lha gimana sekarang masakannya koq jadi lain, gak kaya dulu nyamleng enak tenan”
“Bener juga ya, aku dulu juga suka makan di warung Bu Syana, jaman warungnya masih sederhana itu”
“Nggak tahu ni mbakyu, abis warungnya dipugar habis-habisan lha koq malah memble, masakannya jadi nggak karuan rasane, bagus sih memang sekarang jadi cantik warna warni pokoke tampilan warungnya heboh, lha tapi kalau kualitas masakan anjlok yo malah ditinggal pelanggan”
“Apa jeng ndak pernah kasih saran gitu ke Bu Syana biar kembali ke rasa yang dulu, eman-eman lho kalau pelanggan yang sudah loyal sejak lima tahun lalu pada bubar, padahal para pelanggan lawas itu dah kaya sodara saking seringnya ketemu di warung ”
“hla..yo wis berkali-kali to mbakyu, bukan hanya saran malah ada yang blak-blak an juga ngritik, tapi kaya nya Bu Syana nya tetep kekeuh bertahan, kalo warungnya yang sekaranglah yang paling keren, modern, paling apik lah pokoke”
“Bu Syana ndak mau liat sekelilingnya tu Jeng, kalo sekarang dah banyak warung-warung sejenis yang baru dan lebih fresh, tampilannya bagus tapi rasane tetap enak”
“Huhh..iya juga sih mbakyu, moga-moga Bu Syana nya cepat tanggap nih, udah lama sejak tampilan warungnya baru para pelanggannya malah pada mogok beli disana, sayang kan..”
“semoga gitu ya jeng hehe, aku sekarang juga punya langganan baru koq, warungnya bu Neti hihihhihi…”
-----------------------------------------------
...dahulu semua indah..dahulu terasa bergelora...dahulu.... kau menjadi bunga cintaku ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H