“Buat postingan donk ndak, kan planet kenthir mau ulang tahun, atau kita buat event aja gimana?” begitulah sebuah kalimat yang notabene memiliki level kewarasan yang lumayan karena dikeluarkan oleh manusia tidak waras.
Setelah dirasakan dengan hati yang tanpa prasangka, saya koq pingin ketawa sendiri dengan wacana yang dilontarkan kawan-kawan gendheng saya. Lha gimana enggak, ini kita lagi ngomongin planet kenthir di kompasiana, emang planet kenthir itu apa? Kalau dimata para penghuninya sih PK (bukan PK yang itu) ibarat tempat nyaman dan menyenangkan buat glundhang glundhung mewadahi ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh para priyayi pinter dan waras lainnya.
Lha tapi buat kompasiana, planet kenthir jelas hanya seonggok komunitas sempalan yang diangap klilip semata, ndak berguna karena ndak bisa menghasilkan profit dan benefit. Hahahaha sampai disini sudah ada yang tersinggung? Wadhuh belum ya, baiklah saya lanjutkan lagi
Ingatan saya tarik mundur ke acara gathering komunitas di kompasiana, entah bulan berapa saya agak lupa, pokoknya disitu semua komunitas yang bernaung di dalam wadah rumah sehat -sehat-sehat saja kan kompasiana?- dikumpulkan, eh tepatnya admin-admin komunitas saja sih, karena akan butuh GBK kalau untuk menampung semua anggota komunitas kompasiana yang jumlahnya warbiyasahh banyaknya ini, terbesar di seluruh Indonesia je.
Nah Planet Kenthir tentu saja tanpa diragukan lagi tidak masuk dalam jajaran komunitas yang diajak gathering, ketika ada saran untuk menghidupkan kembali dengan membuat event atau apalah apalah biar komunitas ini diakui saya sih hanya sanggup nolak hahaha, ini jelas misi yang tidak sesuai dengan tujuan dasar didirikannya PK, anggotanya saja sudah nggak ada yang waras mana bisa diajak berkomunitas dengan standar operasional dan prosedur yang ribet ndakik-ndakik dan bikin mumet kepala, yang mengatur dari pengertian, hak dan kewajiban, visi misi dan entahlah lainnya yang saya yakin tidak akan sanggup dilakoni oleh Planet Kenthir.
Gimana? Sudah ada yang mau ngamuk? Sebentar tak lanjutin dulu mumpung belum ngglundhung