“Apalagi yang mau dicari?”
“Kapan mau dikenalkan calonnya?”
“Mungkin kamu terlalu pilih-pilih”
“Jangan terlalu sibuk, nanti kamu lupa kawin”
“Ingat umur”
“Itu si anu anaknya sudah dual ho, si itu malah udah punya cucu” , “lha si itu kan temannya budhe”, “oh ya budhe lupa” ..dyaarrr
Daftar pertanyaan itu adalah 0,1% saja, kalau mau ditulis semua panjangnya bisa melebihi tol cipali, namun intinya adalah hampir semua menilai kalau kaum jomblo lah yang bersalah, kenapa mereka bisa tetap single dan tak kunjung double, seolah tak ada jenis pertanyaan lain yang lebih berbobot dan bisa dijawab dengan jujur tanpa basa basi dan topeng kepalsuan, pernahkah para panelis nan terhormat itu berpikir bahwa sang jomblo aslinya juga menginginkan perkawainan, perkara kenapa belum juga ada ijab Kabul itu ya karena jodoh mereka belum ketemu, udah sesimpel itu saja kebenarannya.
Terus apa yang sebaiknya dilakukan oleh para single fighter jika terjebak dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan ini, sebagai manusia Indonesia yang taat hukum tentu para jomblo tidak diperbolehkan membalas sayatan pertanyaan yang digoreskan diatas hati itu dengan tikaman trisula tepat di jantung sang pembully, karena penjara siap menanti. Hal paling bijak yang bisa dilakukan ketika semua jawaban tak ada yang memuaskan adalah tetap tersenyum, selain senyum adalah ibadah dia juga mantra paling ampuh dalam menangkal semua mantra-mantra jahat sindiran, nyinyir dan kekepoan. Tapi harus diingat tersenyumlah dengan tulus sehingga aura kecantikan dan ketampanan kalian keluar maksimal, jadi untungnya berlipat ganda, sudah dapat pahala plus terlihat lebih muda memesona.