Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Furious 7 [Bukan Review] : For Paul

8 April 2015   12:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:22 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_359735" align="aligncenter" width="490" caption="imdb.com"][/caption]

Kali ini saya tidak hendak menulis review tentang Furious 7, karena  sudah banyak yang menulis review yang ciamik di kompasiana. Seperti biasa saya hanya ingin nggembleh mengomentari tentang film franchise yang mendulang sukses dengan meraup keuntungan lebih dari $147juta  selama satu minggu dan hanya di USA saja. Wow angka yang fantastis karena kalau saya rupiahkan terus dibelikan buku bacaan untuk anak-anak SD di daerah terpencil pasti ribuan senyum akan mengembang di wajah-wajah polos tersebut.

Kalau mau jujur, aslinya saya ini bukan penggemar serial Fast and Furious, tapi saya selalu berusaha untuk bisa menonton film ini di layar lebar, aneh ya saya hehe memang. Bagaimanapun bagi saya sensasi menonton film di bioskop itu tidak bisa tergantikan dengan menonton di televisi atau DVD, apalagi untuk film-film yang banyak aksi keren seperti FF, maka jadilah saya ngesot ke layar tancap terdekat daripada penasaran karena dipameri teman-teman yang sudah nonton duluan.

Prediksi saya sih karena sudah tayang selama sepekan maka antrian penonton sudah tidak ada, tapi ternyata kemampuan cenayang saya tidak terbukti karena calon penonton masih berjubel mirip cendol yang dituang dalam gelas es dawet. Bukannya menyurutkan niat tapi saya justru makin gak sabar masuk studio ,untung tiket dengan tempat duduk favorit sudah di tangan, jadi dengan sedikit kesombongan berlengganglah saya melewati antrian mas mbak oom tante yang kece kece. padahal pas saya tengok di layar, Furious 7 diputar di tiga studio sekaligus. Wew untung besar bagi semuanya. Mbak mas yang jual pop corn dan minuman juga nggak teriak-teriak menawarkan dagangan seperti biasanya karena semua laku terjual.

Lupakanlah semua antrian tersebut karena tidak pernah  berujung dengan huru hara, begitu saya masuk studio, bangku dari atas sampai bawah yang kalau nonton mesti mendongak sampai leher memanjang seperti jerapah terisi semua, gileee bener. Seperti biasa saya larak lirik dulu sebelum duduk, dengan pedenya saya memperkirakan bahwa sebagian besar penonton F7 adalah karbitan. Maksudnya mereka menonton karena sesuatu hal dan bukannya ingin menonton karena memang pingin ngerti lanjutan kisah Dom cs.

***

Film dibuka dengan kehadiran si oom botak yang semakin tua semakin ganteng Deckard Shaw (Jason Statham), sebagai villain disini dia ingin membalas dendam kepada Dominic Toretto (Vin Diesel) and the gank yang sudah mempecundangi adiknya Owen Shaw (Luke Evans). Pasukan Dom masih seperti yang dulu, tersebutlah Brian O’Connor (Paul Walker), Roman (Tyrese Gibson), Tej (Ludacris) dan si mbak seksi Leticia Ortis (Michelle Rodriguez) minus Han (Sung Kang) yang sudah dibunuh Deckard. Tak ketinggalan detektif polisi nan kekar Hobbs (Dwayne Johnson) dan penampilan baru Mr Nobody (Kurt Russell) sebagai sekutu Dom.

Jalan cerita yang klise dan tak masuk akal bukanlah hal yang mengganggu bagi saya, seperti seri terdahulunya Furious 7 juga menampilkan cerita yang tidak baru tapi tetap saja menarik untuk diikuti. Bahkan dengan durasi 137 menit tak membuat saya bosan. Saya hanya menyesal karena ramalan saya terbukti, ya banyak penonton karbitan di sekeliling saya sodara, di bagian belakang beberapa anak muda seperti bingung dengan jalan ceritanya, yang satu nanya yang lain njawab ora nyambung…duhh nak, gimana kalau kamu nonton memento atau inception aja biar mbledhos, terus disebelah saya mbak cantik yang tak bosan-bosannya mbisikin mas pacar minta dijelaskan, menit-menit awal mas pacar masih sabar, tapi lama-lama dia capek juga dan memilih diam dengan risiko pacarnya mecucu wakakaka.

***

[caption id="attachment_359737" align="aligncenter" width="595" caption="imdb.com"]

1428466702509292336
1428466702509292336
[/caption]

Dengan kepergian Paul Walker di penghujung 2013 maka Furious 7 juga mengalami banyak perubahan. Jadwal rilis yang seharusnya tahun 2014 terpaksa ditunda . biaya produksi juga jadi membengkak dari $200 jeti konon menjadi $250 juta. Namun semua seperti terbayar lunas dan melegakan, terimakasih untuk sutradara James Wan yang tetap menghidupkan Brian O’Connor walau mesti mengeluarkan biaya ekstra dan kerja keras  dengan mengandalkan banyak kamera, efek CGI hingga menggandeng dua saudara Paul Walker dan actor ketiga yang tetap dirahasiakan identitasnya. Brian O’Connor memang legend dan akan hidup selamanya.

Satu hal yang selalu saya sukai dari Fast and Furious adalah bahwa film yang banyak dibilang pakar sebagai film yang nggak pake mikir ini memiliki pesan moral yang sangat kuat. Ya persaudaraan dan keluarga. Dom selalu mengatakan bahwa dia tidak memiliki teman, tapi dia memiliki keluarga. Keluarga yang selalu setia dan menyayangi tak peduli warna kulit dan asal muasalnya. Begitu indahnya pesan itu hingga saya terkadang membandingkannya dengan keluarga saya di Kompasiana, ya saya juga punya banyak keluarga disini yang selalu menyayangi.

***

[caption id="attachment_359738" align="aligncenter" width="608" caption="mari letakkan logika kita dibawah kursi dulu, dan mobilpun beterbangan..wuzzz (imdb.com)"]

14284670321823861558
14284670321823861558
[/caption]

Akhirnya selamat menonton bagi yang mungkin belum sempat atau malah selalu kehabisan tiket, bagi saya Furious 7 adalah film yang berkesan, saya masih bisa melihat Paul Walker beraksi dan tersenyum manis walaupun saya tahu itu bukanlah dia, tapi ahh sungguh dengan ending yang begitu sempurna saya berharap F7 adalah seri pamungkas dari franchise kebut-kebutan mobil ini, saya khawatir jika diteruskan lagi maka Fast and Furious akan kehilangan gregetnya. Biarkanlah Brian O’Connor berbahagia dengan Mia, Jack dan calon anak perempuannya, Dom juga membangun keluarga bersama Letty, Tej dan Roman menemukan jalan hidupnya sendiri, Hobbs dengan tugasnya sebagai abdi masyarakat dan Deckard yang ngglundhung selamanya di dalam penjara.

Di akhir film ketika ditampilkan ekstra #ForPaul yang khusus mengenang adegan Paul dimasa lalu, tak terasa saya mewek, baru kali ini nonton film action bisa mewek untunglah ada scarf yang langsung alih fungsi jadi tutup muka. Katanya orang baik itu kalau sudah meninggal banyak yang kehilangan, dan saya koq yakin kalau Paul Walker itu orang baik, buktinya banyak sekali yang mau nonton film pamungkasnya, mungkin benar bahwa F7 booming karena faktor paul, maka tak salah jika film ini  memang didedikasikan untuknya.

Seperti biasa saya selalu berharap jika ingin mengajak anak-anak menonton film ini, pertimbangkanlah kembali apakah ini cocok untuk mereka, saya memang tidak punya hak untuk melarang para orang tua, tapi setidaknya orang tua punya kewajiban untuk melindungi putra putrinya sendiri, salam

-----------------------------------------------------------

I used to say I live my life a quarter mile at a time and I think that's why we were brothers ,because you did too. no matter where you are in this world, whether it's a quarter mile away or half way across the world. The most important thing in life will always be the people in this room, right here, right now. Salute mi familia. You'll always be with me, and you'll always be my brother

Kalau Dom sudah bilang begitu, maka saya pun mak jleb :(

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun