Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Api itu Menari di Seberang Jendela Kamarku

29 Agustus 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini sekitar pukul lima lebih dua puluh menit saya bermaksud untuk meneruskan membaca buku yang masih tergeletak di atas meja, namun mata seperti sulit untuk diajak berkompromi (baca saja malas), jadi lampu kamar tidak jadi dinyalakan, namun saya buka jendela lebar-lebar agar hawa segar masuk ke dalam kamar, semburat cahaya matahari yang cerah dan suara burung prenjak yang ceria terdengar dengan jelas, ya saya sangat menikmati symphoni pagi yang indah.

Sambil setengah terpejam, saya mendengar suara yang asing seperti kepakan sayap tawon atau serangga yang besar namun saya tetap bergeming. Tetapi karena suara itu masih saja terdengar semakin keras ditambah dengan pantulan sinar merah berpadu oranye yang bergoyang  di dinding kamar dan lama-lama semakin besar membuat saya segera terlonjak dan berusaha mengumpulkan separuh nyawa yang masih tertinggal, sontak saya melihat keluar dan dengan mata yang rabun (kacamata saya entah ada dimana saat itu) saya melihat api lumayan besar  menari di atas kabel tiang listrik tetangga yang kebetulan dekat sekali dengan tempat saya tinggal.

Dengan suara parau saya keluar dan segera berteriak (syukurlah ada teman kos yang suaranya nyaring) bahwa ada api, namun teriakan saja belum cukup membangunkan mereka dari lelap tidur, alhasil diperlukan acara gedor-gedor heboh di pagi buta, pengetahuan yang minim tentang bagaimana memadamkan api ditambah situasi orang yang baru bangun pagi membuat beberapa orang bengong sejenak sebelum akhirnya sadar untuk mencabut aliran listrik utama di rumah masing-masing, setelah padam barulah api dihantam (entah tadi memakai apa karena mata saya rabun) dan akhirnya api pun hilang, setelah itu tetangga pun segera menghubungi PLN untuk memperbaiki.

Kejadian pagi ini mengingatkan saya akan banyaknya kasus kebakaran akhir-akhir ini, betapa berbahayanya hubungan arus pendek. Titik api sekecil apapun harus kita waspadai, karena kebakaran hebat pun dimulai dari api yang kecil, kita juga perlu meningkatkan pengetahuan dasar bagaimana memadamkan api yang baik dan benar. Disini juga saya menyadari bahwa hubungan baik dengan tetangga adalah mutlak karena ketika sesuatu terjadi, merekalah orang terdekat yang akan kita minta pertolongannya.

Satu ucapan syukur kembali saya haturkan kepadaNya karena atas izin dariNya kita semua terhindar dari segala macam marabahaya.

***

Selamat pagi teman-teman, selamat beraktivitas, tetap sehat dan selalu semangat, semoga hari ini menjadi hari yang hebat, penuh berkah dan menyenangkan bagi kita semua, salam kompasiana :D

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun