Kebetulan hari ini mama sedang berhalangan sholat, jadi iin memutuskan pergi sendiri ke masjid untuk tarawih walaupun masih sedikit trauma karena kejadian kemarin dimana iin merasa dimarahi pak ustadz.
Walaupun masih kecil namun iin sudah mengerti tentang sholat sehingga dia tidak tertarik membuat keributan seperti kawan-kawan seusianya. Sebelum sholat berjamaah dimulai, iin melihat masih ada tempat yang longgar di depan, iin teringat nasihat mama kalau sholat berjamaah shafnya harus rapat dan lurus. Dengan semangat iin pun maju ke depan dan langsung menggelar sajadah kecilnya.
***
Tiba-tiba…..
“Dik, disini sudah penuh, adik ke belakang saja ya” terdengar suara dari ibu sebelah iin
Iin pun ndlongop karena merasa bahwa tempatnya masih longgar, sejenak dilihat ibu-ibu di sebelahnya, wajahnya yang mirip ibu Subangun memperlihatkan ketidaksukaan karena sajadah iin menutupi sedikit bagian sajadah beliau yang bagus dan lebarnya bisa untuk dua orang itu.
“ooh…gituya bu” hanya itu yang bisa iin ucapkan dan ia pun melangkah mundur…..
***
*entah apakah ibu itu memang tidak tahu atau tidak mau merapatkan barisan sholat atau memang ingin memperlihatkan sajadahnya yang indah, namun yang pasti si iin kena lagi deh wkwkwkwkwkw :P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H