Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kembang Sepatu, Cantik dan Berkhasiat

24 Maret 2012   05:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_168062" align="aligncenter" width="1600" caption="karena gambar yang tadi dihapus oom damin, ini saya kasih gambar dari dekat got depan rumah :) (asli koleksi pribadi)"][/caption]

Seperti biasa kalau saya mudik seperti sekarang, saya senang membantu Bapak membersihkan halaman depan rumah yang laksana hutan terpaksa karena ditanami dengan segala macam tetumbuhan dari yang ukuran mini sampai maxi [koq malah kaya iklan apa gitu ya hihihih], pokoknya Bapak saya itu kalau nemu tanaman baru langsung ditandur gak peduli halaman rumahyang gedenya hanya seukuran lapangan sepakbola semut ...wkkwkwk.

Di tengah kegiatan bersih bersih itu, saya melihat bunga sepatu yang tengah berbunga dengan lebatnya...ya...buat generasi jadoel pasti tahu bunga sepatu atau biasa disebut orang jawa dengan kembang wora wari. menurut saya bunga ini masuk generasi bunga tempoe doeloe karena sudah menjadi favorit bagi penghias halaman dengan bunga-bunganya yang cantik dan berwarna warni indah sejak dulu kala.

Bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis) merupakan famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur. Entah mengapa si bunga cantik ini dinamakan bunga sepatu, padahal sumprit sama sekali nggak mirip lho. Katanya sih kalau di negeri tetangga Malaysia, bunga satu ini disebut bunga Raya dan ditetapkan sebagai bunga nasional...(nah hayooo tebak...kalau bunga nasional negara kita apa hihihihihi..yang bisa jawab dapat duri landak) :p

Setahu saya sih, sebenarnya yang namanya kembang sepatu itu yang berbentuk terompetl dan berwarna merah, namun dalam keseharian kita mengenal banyak sekali jenis kembang ini, dari yang berwarna pink susun sampai oranye dan kuning menyala. Pohon bunga ini bisa mencapai tinggi 2-5 meter, dan jka ditanam di negara tropis seperti negara kita, maka dia sanggup berbunga sepanjang tahun. Bunga ini bia dikembangbiakkan dengan cara pencangkokan, stek dan penempelan.

Dan ternyata eh ternyata, selain sebagai penghias pekarangan si kembang sepatu juga memiliki banyak khasiat sebagai tanaman obat lho, karena masing-masing bagian pohon ini mengandung zat aktif yang bermanfaat, seperti bagian bunga yang mengandung mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Jadi bagi yang ingin back to nature mungkin bisa mencoba rese-resep sederhana yang sudah dicoba dari jaman nenek moyang dulu.

- Obat Sakit Panas, tumbuk akar kembang sepatu sampai halus dan rebus dalam air mendidih selama setengah jam, kemudian air diisaring dan diminum (3x/hari masing-masing 1 gelas)

- Obat Demam untuk anak-anak, ambil bunga sepatu secukupnya, lumatkan dengan sedikit air dan balurkan ke badan anak yang sakit, 2-3x sehari.

- Obat Sariawan dan batuk, rebus daun kembang sepatu secukupnya dalam tiga gelas air mendidih kira-kira 15 menit, kemudian disaring, dan diminum 2-3 kali sehari.

- Obat bronkhitis, tumbuk dua kuntum bunga sepatu sampai halus masukkan ke dalam  3/4 gelas air masak dan tambahkan sedikit garam, aduk sampai merata kemudian peras dan saring. minum 2x sehari.

Nah itu tadi beberapa ramuan dari kembang sepatu, sepertinya sih masih ada lagi tapi yang saya tahu cuma itu hihihihi. satu yang pasti, sebelum membuat ramuan herbal tradisional seperti ini, pastikan semua bahan-bahannya dicuci dengan bersih, jangan sampai ada ulat yang ikut direbus hihihihii...selamat siang semua selamat berlibur dan semoga bermanfaat....salam (gak pake nggambleh ah wkwkwkw) :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun