Sebenarnya saya sudah membaca sekilas tentang berita ini dari sebuah media on line tadi pagi, dan mungkin telah banyak yang mengulasnya.Namun tak ada salahnya jika saya kembali menulisnya sekarang.
Bagi para penggemar musik Campur Sari tentunya nama Manthous sudah tidak asing lagi, dan hari ini Legenda Campur Sari itu telah pergi untuk selamanya. kepergian sang Maestro yang satu ini tentunya cukup membuat rasa kehilangan. Setelah sempat mengalami stroke beberapa waktu lamanya yang mengakibatkan beliau tidak bisa banyak berkarya lagi.
Sekitar tahun 1990 an, Manthous bersama dengan saudaranya mulai membuat aransemen Campur Sari dalam format yang baru dengan memadukan gamelan tradisional dan peralatan musik modern, sehingga menjadikan irama campur sari menjadi lebih dinamis dan dapat diterima oleh banyak orang, tidak hanya terbatas di pedesaan saja. Kebetulan saya pernah melihat Live Performance Manthous dan CSGK nya di sebuah hajatan teman dan memang benar-benar dahsyat tenan...mantap jaya pokoke.
Suara khas Manthous sampai sekarang tetap digemari dan mendapatkan tempat di hati masyarakat seperti di lagu Gethuk, Nyidam Sari, Pipa Landa, Randa Kempling, Jambu Alas dan masih banyak lagi. Dan sampai saat ini saya masih sering mendengar lagu ini dimainkan di acara acara "nduwe gawe" di daerah saya hehehe.
Selamat jalan Pak manthous, Sugeng Kondur. kepiawaian anda akan senantiasa saya ingat, karena saya memang penyuka Campur Sari ...semoga masih banyak seniman muda yang mau melestarikan musik musik daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Salam Kompasiana dan Selamat Malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H