Mohon tunggu...
iin badriyah
iin badriyah Mohon Tunggu... -

menjadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori Humanistik di SMA

2 Juli 2013   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:07 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alasan saya memilih teori "HUMANISTIK" agar dalam proses belajar dan pembelajaran tidak terdapat perbedaan antar individu.dan di dalam proses penerapan belajar dan pembelajaran pada teori "HUMANISTIK" Seseorang akan menghargai orang lain,karena pada teori ini  seseorang tidak melihat perbedaan seperti suku, agama,bangsa,usia,derajat dan lain sebagainya.Karena pada teori ini seseorang lebih melihat serta menilai prilaku dalam belajar dan pembelajaran.Sehingga pada proses belajar dan pembelajaran tidak ada diskriminasi antar individu,yang mana nantinya proses belajar dan pembelajaran dalam penerapan teori humanistik ini akan memberi hal yang positif bagi pelajar dan pengajar.

Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.Proses belajar di anggap berhasil jika pelajar(siswa)bsa memahami dirinya serta lingkunganya.Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun dia bisa mencapai aktualisasi dengan sebaik mungkin. Pada teori belajar dan pembelajaran ini berusaha untuk memahami prilaku dari sudut pandang pelakunya(siswa)bukan dari sudut pandang pengamatnya(guru).Tujuan utama dan paling utama dari pensisik adalah membantu siswa untuk mendapat mengembangkan dirinya yaitu membantu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu memujudkan potensi (bakat) yang ada dalam diri mereka.

Dari hasil pengamatan yang telah  saya lakukan, saya membandingkan hasil pengamatan saya dengan salah satu karya ilmiah yang sama tentang penerapan teori humanistik di tingkat sma.Dalam proses penerapan teori humanistik dalam proses belajar dan pembelajaran adalah pentingnya peran seorang pengajar(guru)dalam pentingnya menperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran.Dimana seorang siswa tidak harus monoton belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.Mungkin dengan pengorganisasian bisa menjadi bahan ide baru sebagai bagian yang bemakna bagi pelajar(siswa).Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Pada penerapanya teoti ini lebih cocok pada siswa siswi sma.Dimana siswa siswi ini sudah bisa bergaul dengan teman sebanyanya tanpa harus melihat perbedaan yang ada pada diri mereka sendiri maupun diri orang lain.Siswa siswi sma sudah mulai berfikir secara logis dan mulai belajar menghargai perbedaan yang ada pada setiap individu.

Peran pengajar(guru) sangatlah penting dimana seorang pengajar adalah sebagai fasilitaror bagi pelajarnya(siswa siswi).Untuk memberi kemudahan dan kemudahan belajar serta sebagai kualiatas sifasilitator.Guru sebaiknya memberikan perhatian kepada penciptaan suasana awal dalam belajar,dimana situasi kelompok atau pengalaman kelas.Guru sebaiknya membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perindividu di dalam kelas dan tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.Serta mengajak mempercayai adanya dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya sendiri,sebagai kekuatan pendorong yang tersembunyi dari sebuah pembelajaran yang bermakna.Pengajarpun harus mencoba dan mengatur serta menyediakan sumber-sumber sebagai bahan pembelajaran yang paling mudah dan paling luas untuk di manfaatkan para siswa untuk mencapai tujuan mereka.

Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan saya dapat mengambil sebuah kesimulan bahwa,peran seorang pengajar pada teori ini sangatlah penting untuk memberi dan mengarahkan pelajar untuk mencapai tujuan mereka,sehingga teori lebih cocok digunakan serta diterapkan pada materi-materi pembelajaran,indikator atau aplikasi ini adalah dimana siswa merasa senang, bergairah berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, prilaku dansikap atas kemauan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun