Mohon tunggu...
Iin Nurrahmaniah
Iin Nurrahmaniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar di Era Pandemi

25 Februari 2021   12:36 Diperbarui: 25 Februari 2021   12:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak maret 2020 masyarakat Indonesia di hebohkan dengan adanya virus yang dapat merenggut nyawa penderitanya, yaitu Covid-19. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Virus ini pula yang menyebabkan seluruh kegiatan diluar rumah harus dihentikan karena virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui berbagai macam cara, misalnya berjabat tangan, menyentuh benda yang terdapat virus, serta cairan yang terciprat diakibatkan oleh bersin dan batuk. Maka dari itu pemerintah melalukan lockdown terhadap seluruh kegiatan yang melibatkan orang banyak, dan menghimbau seluruh masyarakat tetap dirumah saja, kecuali kegiatan yang benar-benar penting dan tak dapat dilakukan dirumah. Salah satu kegiatan yang dihentikan yaitu kegiatan belajar mengajar disekolah. Hal itu menyebabkan adanya kegiatan belajar secara daring. Belajar daring merupakan belajar tanpa bertatap muka secara langsung antara siswa dan guru, tetapi dilakukan secara online menggunakan HP dan Laptop serta harus menggunakan jaringan internet. Tentunya belajar secara daring sangat sulit dilakukan karena belum terbiasa dengan menggunakan sistim pembelajaran secara online. Perlu banyak waktu untuk dapat menyesuaikan dengan sistem pembelajarannya. Belajar daring memiliki banyak kelemahan seperti :
1. Sangat sulit untuk mengontrol siswa yang serius mengikuti pelajaran dan yang tidak. Contohnya jika melakukan kegiatan pembelajaran dengan wa grub, tidak semua aktif dalam menjawab apa yang ditanyakan oleh guru. Kadang ada yang hanya membaca da nada pula yang tidak membaca sama sekali. Sehingga sangat sulit dalam mengontrol siswa.
2. Pembelajaran kebanyakan hanya menerangkan teori saja tetapi kurang dalam praktek karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan siswa. Dengan pembelajaran daring, siswa hanya diberikan suatu teori saja tanpa adanya praktek didalamnya, sehingga siswa sangat sulit untuk memahami materi yang seharusnya mengandung praktek didalamnya.
3. di beberapa daerah tertentu, jaringan sangat sulit dijangkau. Sehingga mereka harus mencari jaringan di tempat lain. Misalnya di gunung ataupun tempat lainnya yang terdapat jaringan. Sehingga sangat sulit untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring.
4. Tidak semua siswa memiliki alat penunjang kegiatan pembelajaran secara darimg, yaitu Hp dan laptop. sehingga pastinya mereka akan kesulitan dan ketinggalan pembelajaran.
5. Terlalu banyak gangguan yang akan dihadapi oleh siswa dalam melakukan kegiatan belajar daring. Misalnya bermain hp lebih menggiurkan daripada belajar, bisa juga ketiduran saat jam pelajaran.
Dengan demikian seorang pengajar harus bisa membuat suatu media yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Tidak hanya dengan menggunakan satu media saja. Tetapi setiap pembelajaran harus menggunakan media yang berbeda-beda, misalnya melalui video converence seperti google meet, zoom, bisa juga menggunakan moodle atau e-learning serta kebanyakan menggunakan wa grub. dan tentunya belajar secara daring pula memiliki kelebihan seperti :
1. Waktu dan tempat lebih efektif. Siswa bisa langsung mengikuti proses belajar dari rumah.
2. Siswa bisa melakukan riset secara mandiri, tidah hanya bergantung pada guru saja.
3. Otomatis dengan daring siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang.
4. Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa HP dan laptop bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak hanya untuk bermain sosial media dan game.
Dan terdapat beberapa model pembelajarang yang dapat diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar secara online yaiu :
1. Project Based Learning
Project based learning bertujuan memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Tentunya dengan memperhatikan protocol kesehatan. Metode pembelajaran ini cocok bagi daerah yang masih berada di zona kuning dan hijau.
2. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, sehingga bisa membuat siswa menjadi kreatif menggunakan fasilitas yang ada disekitarnya, seperti membuat sesuatu dengan memanfaatkan barang-barang yang berada disekitar rumah serta mengerjakan seluruh kegiatan pembelajaran melalui sistem online. Metode ini sangat cocok dengan orang-orang yang berada di zona merah. Karena seluruh kegiatannya secara online.
3. Luring Method
Metode ini yaitu metode yang dilakukan tidak menggunakan jaringan internet. Dengan kata lain pembelajaran ini dilakukan secara tatap muka. Dengan metode ini siswa akan diajar secara bergilir oleh guru agar menghindari kerumunan. Tetapi harus dengan memperhatikan sistem zonasi. Sehingga Luring Method sangat cocok untuk wilayah yang memiliki zona kuning dan hijau. Metode ini sangat berguna bagi siswa yang tidak memiliki media pendukung dalam kegiatan pembelajaran secara daring.
4. Home Visit Method
Metode ini dilakukan dengan cara seorang guru mendatangi rumah siswa nya dalam waktu tertentu. Sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Metode ini mirip dengan kegiatan home schooling.tetapi kegiatan ini akan memakan banyak waktu dalam kegiatanny karna mendatangi rumah siswa secara bergilir dan memakan banyak tenaga.
5. Integrated Curriculum
Integrated Curriculum tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan dosen pada mata kuliah lainnya. Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.
6. Blended Learning
Metodeblended learningadalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melaluivideo converence. Jadi, meskipun pelajar dan guru melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini efektf untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.
Dengan adanya metode-metode tersebut pembelajaran secara daring akan terlaksana dengan baik. Tapi tentunya memiliki banyak kelemahan didalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun