Mohon tunggu...
Iik Nurulpaik
Iik Nurulpaik Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Akademisi, Pemerhati Pembangunan Bangsa

Edukasi jalan literasi peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tim Sepak Bola Jepang, Indonesia Belajarlah dari Saudara Tua

8 Desember 2022   11:21 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:13 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sepak bola Jepang sudah merupakan salah satu tim terbaik dunia dari kawasan Asia, menonton Jepang serasa terwakili semangat Asia dalam pentas dunia. Jepang mampu menampilkan kemampuan tim sepak bola yang solid, Tim sekelas Panser Jerman dan Matador Spanyol dibuatnya bertekuk lutut. Tim sepak bola Indonesia secara postur tidaklah berbeda dari Jepang, fostur pemainnya juga relatif sama, tapi mengapa tim Jepang menjadi tim kampium yang disegani dipentas dunia. Dengan banyak kemiripan secara fostur, Indonesia yakin bisa naik pentas seperti Jepang.

Tentu saja soliditas tim Jepang merupakan buah kerja kelas di medan latihan dan pendidikan yang diberikan kepada generasi muda Jepang. Semangat nasionalisme yang tinggi, sportivitas yang luhur selalu menjadi jiwa Jepang dalam berbagai ranah. Bukan hanya kekuatan tim sepak bolanya, tim bola volly Jepang juga tangguh dan diperhitungkan dipentas dunia. Jepang adalah kekuatan dunia yang diperhitungkan. Kemajuan Jepang dalam industri dan kompetisi olahraga merupakan bukti bahwa faktor fisik bukanlah hambatan, orang Jepang dikenal berfostur pendek-pendek, walaupun sekarang para atlitnya yang berfostur tinggi juga sudah mulai banyak. 

Menyaksikan pemain tim sepak bola Jepang, bagaikan tikus-tikus kecil nan lincah bergerak diantara selangkangan pemain dari kawasan Amerika dan Eropa, gerakannya cepat dan bertenaga, hingga lawan dibuatnya prustasi, kerjasama tim yang solid, apik, mencerminkan nilai dan sikap hidup para pemain Jepang. Bersatunya anak-anak Jepang dalam suatu tim olahraga, meruakan penyatuan semangat dan nilai hidupnya "bushido" yang pantang menyerah, terus berupaya sapai titik darah penghabisan. Itulah warisan yang terus mengalir antar generasi. 

Deikian pula soal perilaku pendukung tim Jepang yang sportif, dan "tidak nyampah" bahkan selalu memastikan membersihkan stadion tempat mereka menonton. Hal demkian merupakan perilaku adiluhung yang sulit ditemukan di negara (seperti Indonesia), dimana kerumunan orang dipastikan nyampah.  Orang Jepang sangat menghormati keagungan suatu lokasi/tempat, sehingga bagi mereka pantang untuk merusaknya, alam adalah "tuhan" yang harus dijaga dan diberikan penghormatan yang hakiki. Bagi orang Jepang ruang ekologi adalah segalanya, tempat mereka hidup dan mati, karenanya perlu dijaga lestari.

Kembali ke tim sepakbola Jepang, walaupun belum pernah meraih posisi juara dunia dalam pentas piala dunia, namun tim Jepang selalu mendapat apresiasi tinggi dari seluruh masyarakat dunia, kehadiran dan permainannya selalu dinantikan oleh jutaan orang di berbagi negara, termasuk kita di Indoensia, selalu memberikan suport kepada Jepang, terlebih Jepang secara historis pernah menjadi bagian dari perjalanan Indonesia "saudara tua" yang menggugah kesadaran kebangsaan dalam melawan kolonialisme negara-negara sekutu yang bersepakat menguasai wilayah Indonesia sebagai negeri jajahan. 

Sedangkan terhadap pendudukan Jepang sekira 3,5 tahun ketika itu, kitapun masih memberikan ruang "respek" atas kepemimpinan Jepang dalam "memobilisasi" kekuatan bangsa Indonesia dalam pergulatan "perang asia timur raya". Bahkan ada suatu pendapat, Jepang tidak pernah berniat menduduki wilyah Indonesia untuk tujuan melakukan tindakan "kolonialisasi" yang menjurus pada penghinaan, perendahan, eksploitasi suatu bangsa lain. Pendudukan Jepang di wilayah Indonesia justru mengajak, membagkitkan perlawanan terhadap negara-negara yang bersekutu untuk niatan kolonialisme tadi. Hal pokok yang dilakukan Jepang adalah menggali dan memobilisasi kekauatan rakyat Indonesia untuk berperang melawan kolonialis, menegakan harga diri dan merebut kemerdekaan dari kaum-kaum kolonialis asing (Eropa) yang ratusan tahun melakukan tindakan kolonialis.  Kita ambil semangat tim Jepang untuk membangun spirit tim sepak bola Indonesia, juga spirit dalam pembangunan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun