Mohon tunggu...
Iik Apian
Iik Apian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai, namaku Iik Apian. Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas Islam yang ada di Semarang, salam kenal semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Upaya BMKG dalam Pencegahan Cuaca Ekstrem selama Arus Mudik

30 April 2024   18:03 Diperbarui: 30 April 2024   18:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Arus Mudik jalur Pantura Semarang/https://news.detik.com/berita/d-7282881/wanti-wanti-bmkg-soal-cuaca-ekstrem-di-masa-mudik-lebaran

Arus mudik dan balik 2024 bukan hanya harus mengantisipasi kemacatan, tapi juga cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Bali selama tiga hari pada 09-11 Maret 2024. Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengatakan cuaca ekstrem tersebut dampak dari terbentuknya bibit Siklon Tropis 91S dan 94S di wilayah Indonesia yang bisa memunculkan hujan lebat.

            Dalam pengamatan BMKG, Cuaca ekstrem itu terutama dipengaruhi munculnya bibit siklon 91S, di sekitar wilayah Nusa Tenggara timur dan dapat memberikan dampak langsung ataupun tidak langsung. Berupa hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian juga dapat berpotensi angin kencang diseitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Dan berpotensi menimbulkan gelombang tinggi hingga ketinggian 2 setengah meter disekitar Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat. Kemudian Samudra hindia Selatan NTT dan juga di selat Sumba bagian barat perairan selatan pulau sumba dan perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote serta di Laut Sawu bagian Selatan. Namun selain bibit siklon, juga adanya pengaruh kumpulan arak-arakan awan hujan yang berasal dari Samudra Hindia disebelah timur Afrika yang memasuki wilayah Indonesia dan juga adanya gelombang atmosfer,kelvin dan Rossby ini juga menimbulkan potensi hujan lebat diberbagai wilayah Indonesia selain yang disebutkan tersebut.

Kemudian diungkapkan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dan Cahyo Nugroho  Kepala BMKG Wilayah III - Badung Bali pada sesi Live Youtube FMB9ID Kominfo, Senin (1/4). Bahwa salah satu upaya BMKG dalam menghadapi cuaca ekstrem selama periode Hari Raya Idul Fitri yakni dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"TMC ini akan dilakukan dalam posisi siaga dan standby on call. Pada prinsipnya TMC ini digunakan untuk menangani kondisi cuaca agar tidak terlalu ekstrem," ujar Guswanto mengakhiri paparannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) siap menerapkan teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call sebagai bentuk Upaya mitigasi cuaca ekstrem. Sekaligus mengamankan arus perjalanan mudik Lebaran 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun