Mohon tunggu...
iififaa
iififaa Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

pengembangan Produk pangan fungsional permen (hard candy/jelly candy/ marshmallow)

1 Februari 2025   07:20 Diperbarui: 1 Februari 2025   08:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Permen, sebagai produk pangan yang populer di berbagai kalangan usia, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional. Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang memberikan menfaat kesehatan diluar nilai gizinya yang dasar Artikel ini akan membahas potensi pengembangan permen (hard candy, jelly candy, dan marshmallow) sebagai pangan fungsional, dengan menitikberatkan pada penambahan nutrisi dan senyawa bioaktif untuk meningkatkan nilai kesehatan produk. 

Salah satu pendekatan pengembangan permen fungsional adalah menambahkan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Misalnya, Hard Candy dapat diformulasikan dengan penambahan vitamin c untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa asupan vitamin c yang cukup berperan Penting dalam meningkatkan system imun dan mencegah penyakit (Departemen kesehatan RI,2020). Selain itu, Jelly candy  diperkaya dengan kalsium dan vitamin D untuk mendukung kesehatan tulang. Studi telah menunjukan korelasi positif antara asupan kalsium dan vitamin D dengan kepadatan Tulang dan osteoporosis (NIH,2023). Marshmallow, dengan teksturnya yang lembut , dan menjadi media yang baik untuk menambahkan serat pangan, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat yang cukup dapat mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan usus (Harvas T.H.Chan School Public Health, 2023)

Selain nutrisi, senyawa bioaktif seperti antioksidan juga data ditambahkan kedalam permen. Antioksidan, seperti ekstra buah beri atau teh hijau, dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian telah menunjukkan  konsumsi antioksidan secara teratur dapat mengurangi resiko penyakit kronis superti  penyakit jantung dan kanker (American Heart Association,2023). Penggunaan pemanis alami esperti stevia atau monk fruit juga dapat meningkatkan nilai kualitas permen, mengurangi asupan gula tambahan yang berpotensi meningkatkan resiko obesitas dan penyakit metabolik. Penting untuk di perhatikan bahwa penambahan nutrisi dan senyawa bioaktif harus dilakukan dengan memperhatikan stabilitas dan platibilitas produk agar tetap menarik bagi konsumen.

Pengembangan permen fungsional juga perlu mempertimbangkan aspek keamanan pangan. Proses produksi harus memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku untuk memastikan produk aman dikonsumsi. Hal ini termasuk pemilihan bahan baku yang berkualitas, pengendalian proses produksi yang higenis,dan pengemasan yang tepat untuk menjaga kualitas dan keamanan produk permen fungsional harus didukung oleh bukti ilmiah kuat dan sesuai dengan peraturan berlaku.

Pengembangan permen fungsional merupakan peluang yang menjanjikan untuk meningkatkan nilai gizi dan kesehatan poroduk pangan populer ini. Dengan penambhan nutrisi penting dan senyawa bioaktif, permen dapat memberikan informasi manfaat kesehatan tambahan bagi konsumen. Namun, pengembangan ini harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan pangan dan didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan formulasi dan proses produksi permen fungsional agar dapat diterima oleh pasar dan memberikan manfaat  kesehatan optimal bagi konsumen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun