Kesenian Reak Kuda Renggong Cuta Muda: Iringin Acara Khitanan Warga Bandung
Masyarakat Bandung tepatnya di daerah Rancaekek sudah tidak aneh lagi rasanya dengan Kesenian Reak Kuda Renggong Cuta Muda atau Seni Reak Cuta Muda. Kesenian ini berdiri sejak tahun 1992 oleh salah satu group Cuta Muda dari masyarakat Bandung.
Kesenian ini merupakan seni yang biasanya di peruntukkan untuk mengiringi anak lelaki yang telah selesai di sunat. Mereka di iringi musik dangdut sambil di iring di jalan raya menaiki patung Burung Elang dan kuda.
Anak Lelaki yang telah disunat di giring ke jalan-jalan kampung dengan iringan lagu dangdut serta dibawa naik patung burung Elang oleh sejumlah 4 orang pengiring yang memakai baju yang sama untuk setiap burung Elang. Dengan dua bambu Panjang sekitar 3 meter, burung elang itu di pikul sampai ke ujung kampung oleh penari.
Pengiring itu menari-menari dengan tarian yang sama. Dengan iringan nyanyian dangdut, musik gamelan ataupun lagu yang dinyayikan oleh pedangdut wanita. Ikat kepala yang sama dengan baju khas batik menjadikan kesenian ini Indonesia banget.
Selain patung burung Elang, ada juga Kuda coklat yang juga ikut menari sesuai arahan pelatihnya, tampak kuda itu memakai atribut yang sama dengan ditumpangi juga oleh anak-anak dari masyarakat Bandung.
Tepat dileher Burung Elang terdapat uang saweran yang di kalungkan untuk anak lelaki yang telah disunat. Tidak hanya itu juga ada topeng reog seperti di Jawa Timur dengan wajah hijau atau dapat disebut sebagai topeng Gedruk (Buto gedruk) yang biasanya digunakan untuk tarian Buto Gedruk  di Sleman Yogyakarta atau di Magelang Jawa Tengah.