Semarang, 24 Desember 2024 – Tiga mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Ihza Ferdina, Fathurrizqo, dan Prayoga Adi Brata, sukses mempresentasikan proyek inovatif mereka yang bertajuk “Prediksi Risiko Penyakit Diabetes Menggunakan Machine Learning” di Pusat Layanan Kesehatan Unnes. Proyek ini merupakan hasil kerja keras mereka selama satu bulan terakhir dengan bimbingan dari Bapak Alamsyah, S.Si., M.Kom.
Sistem yang mereka kembangkan menggunakan algoritma Random Forest, yang memungkinkan prediksi risiko diabetes dengan tingkat akurasi mencapai 90%. Untuk melatih sistem ini, mereka memanfaatkan dataset dari situs Kaggle, yang telah dikenal sebagai sumber data berkualitas dalam penelitian berbasis teknologi.
Sistem ini menganalisis delapan parameter utama, yakni usia, indeks massa tubuh, jumlah kehamilan, kadar glukosa darah, ketebalan kulit, insulin, tekanan darah, dan fungsi keturunan diabetes. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pengguna memahami risiko diabetes secara dini dan memberikan peringatan bagi mereka yang berisiko tinggi.
Dalam presentasi tersebut, audiens memberikan berbagai masukan konstruktif, seperti pentingnya memperjelas panduan pengguna, konsistensi bahasa dalam sistem, dan penyajian satuan yang lebih jelas. Selain itu, audiens menyarankan untuk menghilangkan parameter yang kurang relevan, seperti insulin, serta menambahkan contoh gejala awal penyakit diabetes untuk meningkatkan edukasi kepada pengguna.
"Proyek ini tidak hanya berfokus pada prediksi, tetapi juga memberikan manfaat edukasi yang signifikan. Dengan adanya sistem ini, pengguna dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pola makan, olahraga, dan gaya hidup sehat untuk menghindari risiko diabetes," jelas Ihza Ferdina, salah satu anggota tim.
Meski mendapat tanggapan positif, tim pengembang berencana untuk terus mengembangkan sistem agar lebih ramah pengguna (user-friendly). Mereka juga berharap sistem ini dapat diimplementasikan secara luas di berbagai layanan kesehatan.
"Dengan pengembangan lebih lanjut, kami yakin sistem ini dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pencegahan diabetes, baik di tingkat individu maupun masyarakat," tambah Fathurrizqo.
Dukungan dari dosen pembimbing dan tanggapan positif dari Pusat Layanan Kesehatan Unnes menambah motivasi tim untuk menyempurnakan proyek ini. Dengan pendekatan yang inovatif dan manfaat yang jelas, sistem ini menunjukkan potensi besar untuk mendukung upaya pencegahan penyakit diabetes di Indonesia.
Kesimpulannya, sistem ini dinilai telah memenuhi kriteria untuk digunakan di dunia nyata, meskipun membutuhkan beberapa pengembangan berdasarkan masukan yang telah diterima. Proyek ini mencerminkan semangat mahasiswa Unnes dalam memberikan kontribusi nyata di bidang kesehatan melalui teknologi.