sepertinya memang perjalanan itu sangat melelahkan
langkah ke dua kaki masih terus berpacu dalam pergulatan
selalu saja berteduh digenggaman yang rimbun
pintu gerbang akan selalu mengucapkan selamat datang
namun apakah semuanya akan terpampang
ataukah akan tenggelam
muara dusta membanjiri jiwanya
sang mentari akan tetap bertahan membawa kebenaran
namun kadang kala buta menjadi temanya
berpura-pura layaknya srigala
bersembunyi tenang dalam cahaya
tutup mata tutup telinga
tak mau meng”iya”kan kenyataan yang ada
rayuan manis dari sang kuasa menggelapkanya
sungguh malang nasibmu wahai tiran
menggadaikan pikiran dengan bisikan
menghancurkan kebijaksanaan, mendirikan kebejatan
tentu saja kausalitas terus melingkupi semuanya
menanti keindahanya.
Ikhya Ulumuddin
Ciputat 27 Agustus 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H