Mohon tunggu...
Ihya Ulumuddin
Ihya Ulumuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Stay Hungry, Stay Foolish

Kadang nulis, kadang baca, kadang nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FSC] Untuk Perempuan Angin

14 Agustus 2011   12:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk Perempuan Angin,

Perempuan Angin……Akumasih ingat pada ujung senja sore itu. Di ujung tebing yang tinggikamu berdiri menantang sang angin yang datang dari tengah samudra. Matamu terpejam meresapi segala kesejukan. Lalu kamu berujar “Aku mencintaimu Angin”.

Rambutmu yang wangi terurai mendesirkan panca inderaku yang berdiri di belakangmu.Jemari-jemari kita menyatu, membentang luas seolah kita terbang menembus angkasa bersama burung-burung yang merdeka

Kamu berteriak sekerasnya. Suaramu terbawa angin menggetarkan dinding dinding alam. Melepaskan segala kepenatan kehidupan. Lalu kamu merasa bebas, lepas. Seperti jiwa yang hanya teraliri sentuhan surgawi.

Perempuan Angin…….Aku masih ingat juga ketika kaki kita beralaskan pasir-pasir halus. Berjalan menelusuri bibir pantai mencari segala keindahan. Angin menerpa lembut wajahmu. Jari-jari tangan kita saling menggenggam erat. Padahal kita tidak untuk berpisah saat itu.

Perempuan Angin….Kini Aku hanya duduk termenung di ribuan mil. Merasakan angin dengan aroma yang sama seperti yang pernah kita rasakan dulu. Sepoimu menghanyutkanku. Ragaku terlena di bawah keteduhan sang pohon. Lalu Aku bisa apa selain merindukanmu

Perempuan Angin….. Aku mencintaimu sebagai mana kamu mencintai angin.

Penulis : Ihya Ards, Nomor 115

Note : Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun