Mohon tunggu...
IHWAN MARUFHIDAYAH
IHWAN MARUFHIDAYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru Desain Komunikasi Visual

Keseharian saya menggambar dan olahraga, rutinitas menggambar membuat saya menikmati hidup. Dengan menggoreskan pensil dapat melatih kesabaran serta meningkatkan wawasan dalam bidang seni rupa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawasan Kebinekaan Global

13 November 2023   20:45 Diperbarui: 13 November 2023   20:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Ihwan Ma'ruf. 2023

Dalam kegiatan tersebut disampaikan 5 topik yang sangat menarik diantaranya yaitu Dunia yang Berwarna, Negeri Penuh Harmoni, Damai Mulai dari Diri,  Sekolahku yang Bhineka, serta Sekolahku yang Damai.

Topik 1
Dunia yang Berwarna tentang kebinekaan global

Topik 1 ini membawa kita ke mozaik yang beragam, dihiasi oleh keragaman budaya, tradisi, keyakinan, dan pandangan hidup. Seperti palet seniman yang penuh dengan warna berbeda, setiap individu dan komunitas menambahkan nuansa khas mereka pada kanvas besar kemanusiaan. Dalam era globalisasi saat ini, kebinekaan bukan lagi sekedar konsep; ia adalah realitas yang kita hidupi setiap hari.

Kebinekaan global memperkaya dunia kita dengan berbagai cara. Ia memungkinkan kita untuk menikmati sajian kuliner dari seluruh dunia, mendengarkan musik dari setiap benua, dan mempelajari tradisi dari berbagai masyarakat. Dalam kebinekaan ini, kita menemukan inovasi dan kreativitas yang berasal dari pertemuan berbagai ide dan pengalaman.

Topik 2
Negeri Penuh Harmoni

Kebinekaan global adalah representasi dari kekayaan dunia. Setiap budaya, bahasa, tradisi, dan pandangan dunia memberikan warna dan nada khas pada simfoni kemanusiaan. Bayangkan sebuah orkestra di mana setiap alat musik memainkan bagian mereka dengan sempurna, menciptakan harmoni yang memikat telinga. Demikian pula dengan dunia kita; setiap negara, budaya, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni global.

Namun, realitas yang kita hadapi seringkali jauh dari ideal. Ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan prasangka seringkali menghalangi kita untuk benar-benar mendengar dan menghargai "musik" dari budaya lain. Dalam banyak kasus, ketidakmampuan kita untuk memahami dan menghargai perbedaan telah menyebabkan konflik, ketegangan, dan perpecahan.

Topik 3

Damai Mulai Dari Diri
"Damai Mulai Dari Diri" bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah panduan untuk berinteraksi dalam. Hal ini berarti bahwa sebelum kita menuntut pengakuan, penghargaan, atau pemahaman dari orang lain, kita harus terlebih dahulu memahami, menghargai, dan menerima diri kita sendiri. Dengan penerimaan diri, kita lebih siap untuk menerima orang lain dalam segala keunikan mereka.

Topik 4
Sekolah Yang Bhineka
sekolah memainkan peran krusial dalam membentuk pandangan dan sikap generasi mendatang. "Sekolah Yang Bhineka" bukan hanya tentang menghargai kebinekaan di dalam kelas, tetapi juga tentang mempersiapkan siswa untuk dunia di luar sekolah yang penuh dengan kebinekaan. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan bhineka dapat membantu menciptakan generasi yang lebih terbuka, toleran, dan siap untuk berkontribusi pada dunia yang lebih adil dan damai.

Topik 5
 Sekolahku yang Damai
Dalam "Sekolahku yang Damai", kurikulum memastikan bahwa siswa mendapatkan eksposur yang seimbang terhadap berbagai budaya dan tradisi. Mereka diberi kesempatan untuk mempelajari kisah-kisah dari seluruh dunia, melihat perspektif yang berbeda, dan memahami bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan. Pendidik memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini. Mereka adalah contoh dan inspirasi bagi siswa. Melalui metode pengajaran yang inklusif, diskusi terbuka, dan kegiatan yang mendorong kolaborasi lintas budaya, guru dapat membimbing siswa untuk membangun jembatan pemahaman dan persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun