Mohon tunggu...
Ihwan Ghazali
Ihwan Ghazali Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Manjadda wajada....barang siapa bersungguh2 dia akan berhasil..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menikah Kok Mahal?

17 September 2013   06:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:47 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379375570260226453

[caption id="attachment_266661" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi sumber: http://masshar2000.wordpress.com/2013/05/"][/caption] Assalammualaikum sahabat kompasiana apa kabar? dipagi yang cerah ini saya ingin berbagi tulisan tentang PERNIKAHAN. kita ketahui setiap pemuda lajang yang sudah siap mental, punya keinginan untuk menikah. Namun, niat suci ini terkadang terkendala oleh banyak faktor, mulai dari orang tua yang tidak setuju dengan calon dikarenkan pemuda yang mau menikah belum berpenghasilan tetap, bukan PNS, dll. hal ini wajar bagi orang tua yang ingin melihat putri kesayangannya bahagia. akan tetapi, kebahagiaan seseorang bukan hanya dilihat dari materi terutama UANG, banyak dari kalangan pemuda yang memiliki uang melimpah, tapi pada akhirnya tidak bahagia karena dengan uang yang banyak itu membuat suami lupa keluarga. di zaman sekarang ini, banyak kita lihat jika seorang pemuda yang ingin melamar wanita yang dicintainya bukan hanya perlu menyiapkan mental yang kuat, tetapi juga UANG MAHAR yang luar biasa mahalnya. alasannya untuk menyiapkan acara resepsi di gedung, makanan catering yang beraneka ragam, pelaminan, baju pengantin, preweding, undangan yang indah, dll. saya punya pengalaman di Malaysia, ketika itu saya sedang mencari sewa kamar, kebetulan meliah iklan di jalan. seseorang menyewakan kamar dengan harga yang cukup murah. singkat cerita saya bertemu dengan pemilik rumah. sebagai penyewa yang mungkin akan tinggal dengan orang itu, saya tentu perlu cari informasi sedikit tentang dia. pemuda itu berumur 38 tahun, saya tanya anak nya mana? dia bilang belum menikah. maaf ya bang (panggilan untuk orang malaysia),kenapa belum menikah? di sini biayanya mahal jika ingin menikah, 20000 - 30000 ringgit harus disiapkan, itu biaya paling rendah. ooo..wah mahal juga ya. dari pengalaman itu saya teringat dengan teman2 saya yang ada di indonesia yang susah menikah karena mahalnya acara resepsi, padahal budaya seperti ini bukanlah budaya Islam, yang memberatkan calon pengantin untuk membuat pesta besar2an sampai pemuda berhutang, pinjam Bank, teman dll. pada akhirnya setelah menikah, penghasilan kerja pemuda itu digunakan untuk membayar hutang dan membawa istri ikut berfikir bagaimana agar hutang itu bisa lunas. akibatnya keharmonisan rumah tangga pun menjadi kacau. wahai para orang tua dari calon perempuan, anak mu bukan barang dagangan. kalian tidak perlu mewajibakan calon pengantin pria untuk menyiapkan uang berlebihan hingga berutan untuk melaksanakan resepsi kebahagiaan yang palsu. jika sekiranya tidak meberatkan tidak masalah melakukan pesta yang besar. tapi jika tidak janganlah dipaksakan. cukup ikut aturan islam, syarat sah pernikahan dan lakukan walimah dengan sederhana, yang penting menginformasikan kepada orang lain agar tidak terjadi fitnah. pernikahan hal yang suci, janganlah dinodai dengan sifat ego memaksakan keadaan yang memberatkan diri untuk kebahagiaan sesaat. kepada para pemuda teruslah berjuang untuk cinta mu karena Allah. buatlah resepsi semampunya, besar tidak mengapa asal tidak memaksa, sederhana alhamdulillah yang penting bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun