Belakangan ini banyak yang membicarakan tentang ketidakpastian informasi penyelenggaran Pemilu 2024, bahkan dari beberapa elit politik ikut meramaikan isu ini hingga pada akhirnya menjadi konsumsi publik yang amat dramatisir
Banyak pihak yang angkat bicara mengenai isu ini dan mendapat berbagai respon baik yang mendukung, menolak dan mempertanyakan alasan mengapa pesta demokrasi ini ada wacana diundur
Mengapa hal ini menjadi tanda ketidaksehatan politik di Indonesia?
Ketidakjelasan informasi dan mudahnya negara mengagitasi media sangat berpengaruh terhadap jalannya politik dizaman ini, masyarakat yang awam dapat menjadi korban dari kepentingan yang dipermainkan oleh beberapa orang elit politik sehingga menjadi kisruh dalam menyikapi persoalan
Dilematis yang terjadi menjadi ciri dari ketidaksehatan politik di Indonesia dan menjadi bukti pangkuan kebijakan masih dominan didasari kepentingan sehingga menimbulkan kegaduhan
Peran penting seperti eksekutif, legislatif dan yudikatif sudah pasti ikut andil dalam isu ini. Dengan berbagai pandangan, ketiga peran penting dalam negara ini menjadi lakon utama dalam dilematis isu yang sedang terjadi.
Seharusnya sudah barang tentu fungsi dan tugas  eksekutif, legislatif dan yudikatif menjadi pengontrol kestabilan dan keseimbangan politik, namun nyatanya sekarang Trias politica ini menjadi jembatan kepentingan yang dibawa oleh perorang ataupun kelompok yang berimbas kepada tidak sehatnya penanganan kebijakan
Terlebih pengaruh dari Partai politik menciptakan malapetaka bagi rakyat. Tidak bisa di nafikan ada peranan partai yang ingin menduduki kekuasaan dari momentum dilematis yang terjadi sekarang
Maka dari itu untuk mewujudkan sehat nya politik di Indonesia sudah pasti menyadarkan rakyatnya akan pentingnya kesadaran dalam berpolitik dan kesadaran dari para pemangku kebijakan untuk mengedepankan hukum dan kesejahteraan sebagai target utama serta menapikan kepentingan pribadi maupun kelompok untuk menghindari kerusakan tubuh bangsa ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H