Kota Cilegon adalah salah satu kota di Provinsi Banten yang terletak di ujung barat laut pulau Jawa dan dikenal sebagai kota industri atau kota baja karena sebagai penghasil baja terbesar di Asia Tenggara.
Namun dibalik kelebihan itu, Kota Cilegon menyimpan beberapa bahaya yang mengancam setiap detiknya, karena berada di dekat salah satu gunung aktif yaitu anak Krakatau serta banyaknya industri kimia.
Salah satu contoh kejadian Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanik Anak Krakatau menyebabkan terjadinya longsor material Anak Krakatau dan masuk kedalam laut.
Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan di Kabupaten Serang dan Pandeglang, Provinsi Banten serta Kabupaten Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Dikutip dari tempo.co, Vindry Florentin (2019) menulis dalam situsnya www.nasional.tempo.com, BNPB menyatakan bahwa terdapat sekitar 437 korban meninggal, 1.459 korban luka dan 10 korban hilang.
Maka dari itu, sudah seharusnya kita mengetahui ancaman ancaman yang ada di kota kita sendiri untuk mengantisipasi bencana yang akan terjadi kedepannya.
Berikut beberapa ancaman yang perlu di perhatikan di Kota Cilegon :
1. Letusan anak Krakatau
Dilaporkan dari KESDM, Badan geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau yang dikutip oleh Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia, Gunung Anak Krakatau merupakan kaldera atau fitur vulkanik yang terbentuk akibat erupsi besar Gunung Krakatau pada abad ke-19.
Dampak yang akan terjadi jika letusan anak Krakatau adalah gempa bumi, tsunami dan juga abu vulkanik yang mengancam kesehatan.
Selain itu, ancaman industri kimia yang terkena dampak letusan akan menyebabkan tersebarnya bahan kimia dan sangat membahayakan bagi masyarakat.
Antisipasinya adalah terus memantau himbauan pemerintah, karena sudah banyak upaya pemerintah dalam menanggulangi letusan anak Krakatau ini.