UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan menyerap hingga 97% tenaga kerja, menjadikan sektor ini sangat vital. Namun, dalam era globalisasi yang semakin kompetitif, UMKM Indonesia menghadapi tantangan yang semakin besar untuk bersaing di pasar global.
Data terbaru menunjukan bahwa kontribusi UMKM Indonesia terhadap ekspor nasional hanya mencapai angka 15%. Angka ini jauh dibawah negara tetangga seperti Thailand yang mencapai 29% dan Singapura yang bahkan mencapai 41%. Padahal Indonesia memiliki lebih dari 64 juta pelaku UMKM yang  jumlahnya setara dengan 90% UMKM yang ada di Asia Tenggara. Perbandingan ini menjadi cerminan bahwa potensi besar UMKM Indonesia belum sepenuhnya tergali.
Tantangan UMKM Indonesia dalam persaingan Global
Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM Indonesia adalah akses terhadap pasar global. kurangnya informasi dan pengetahuan tentang pasar global membuat UMKM sulit untuk menemukan peluang ekspor dan menjalin kemitraan dengan perusahaan asing. Sebagai contoh, banyak pelaku UMKM yang tidak mengetahui bagaimana cara memenuhi standar internasional, seperti sertifikasi halal global, sertifikasi keberlanjutan, atau sertifikat keamanan pangan.
Selain itu, hambatan non-tarif seperti regulasi yang rumit dan standar kualitas yang tinggi juga menjadi kendala bagi UMKM lokal untuk memasuki pasar global. Regulasi yang tidak seragam antara negara-negara tujuan ekspor juga seringkali menjadi penghalang besar. Di sisi lain, pelaku UMKM sering kali belum memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan, seperti dokumen ekspor atau analisis pasar yang memadai.
Tantangan lain yang dihadapi UMKM Indonesia adalah keterbatasan modal dan teknologi. Kurangnya modal membuat UMKM sulit untuk melakukan investasi dalam teknologi dan inovasi, yang pada akhirnya menghambat daya saing mereka dipasar global. Misalnya, banyak UMKM di sektor manufaktur masih menggunakan alat-alat produksi sederhana dan tradisional, yang membuat proses produksi menjadi kurang efisien dibandingkan pesaing dari negara lain.
Strategi UMKM Indonesia untuk Bersaing di Pasar Global
UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya yang lebih sistematis dan terarah. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil adalah dengan mempelajari praktik terbaik dari UMKM di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand ataupun Malaysia. Kedua negara ini telah berhasil membangun merek produk yang kuat di tingkat regional dan global. Misalnya, UMKM Thailand dikenal dengan produk kerajinan tangan yang unik dan berkualitas tinggi, sementara UMKM Malaysia sukses dalam mengembangkan industri halal.
Dengan mengamati model bisnis, strategi pemasaran, dan inovasi produk yang dilakukan oleh UMKM di Thailand dan Malaysia, UMKM Indonesia dapat mengadaptasi praktik-praktik terbaik tersebut untuk diterapkan dalam konteks lokal. Sebagai contoh, UMKM makanan dan minuman di Indonesia dapat belajar dari UMKM Thailand dalam hal pengembangan produk makanan olahan dengan cita rasa khas dan UMKM Malaysia dalam hal sertifikasi halal yang ketat. Dengan demikian, UMKM Indonesia tidak hanya akan menjadi pemain yang reaktif, tetapi juga proaktif dalam menghadapi persaingan global.
Peran Pemerintah dalam Mendukung UMKM