Mohon tunggu...
Iksan Salang
Iksan Salang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semarang

kita sama tapi beda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila Selalu Hadir untuk Kita

10 Juni 2022   09:09 Diperbarui: 10 Juni 2022   09:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang unik, karena semua masyarakat bisa hidup secara harmonis dengan berbagai macam multikultural, sehingga bangsa Indonesia berhasil membuktikan ke belahan dunia bahwa persoalan perbedaan bukan untuk dipermasalahkan, tetapi karena adanya perbedaan kita semakin memahami nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan.

Bangsa yang kuat adalah tergantung masyarakatnya. Bung Karno pernah mengatakan di salah satu wawancara inklusif, beliau mengatakan bahwa Rakyat Indonesia adalah Rakyat yang kuat. Hal ini terbukti sampai sekarang dan terjaga sampai sekarang.

Kuatnya masyarakat Indonesia mungkin melebihi kuatnya bangsa lain dibeberapa sisi dan beberapa hal. Pasalnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius Nasionalis. Terlepas dari bangsa yang majemuk bangsa Indonesia juga memiliki ciri khas yang unik yakni ikatan batin yang kuat dengan alat pengikat yang filosof serta ideolog yakni Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Di negara-negara luar masyarakat nya kadang hanya karena perbedaan cara pandang dalam bernegara, beragama, dan berideologi nyaris saling bertumpahan darah, saling saling bermusuhan dengan sendiri. Hal ini dapat membuktikan kalau di negara lain masyarakat nya terlalu fanatik sehingga potensi konflik. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang secara keseluruhan dari Sabang sampai Merauke nyaris manejemen sosialnya sangat profesional.

Terlepas dari pada hal fundamental tersebut. Apakah Masyarakat Indonesia, masyarakat yang kuat?

Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Namun, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebutkan virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 itu sudah masuk ke Indonesia sejak awal Januari. "Sejak awal Januari kemungkinan besar virus (SARS-CoV-2) itu sudah masuk ke Indonesia," menurut salah satu media Indonesia (KOMPAS.com).

Lanjut beberapa bulan setelah pengumuman bangsa Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak Covid-19, dengan demikian objek dari virus ini adalah seluruh masyarakat Indonesia. Tentu ini adalah hal baru ditemui dikalangan masyarakat sebab virus yang bisa mematikan.

Tetapi masyarakat Indonesia mampu melewati fase sulit ini, walaupun tidak bisa dipungkiri ada masyarakat yang kehilangan nyawa atas musibah Covid-19 ini dengan beberapa motif lainnya. Yang dimaksud dengan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kuat adalah Masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan problematika kehidupan baru (New Normal). Sebab, hadirnya musibah nasional ini (Covid-19) masyarakat Indonesia dituntut untuk berpikir keras, dan berkehidupan yang baru.

Dari segi sosial, masyarakat dituntut dan diberlakukan untuk saling berjaga jarak, hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan kearifan lokal masyarakat Indonesia yang kesehariannya apabila bertemu saling tegur sapa (jabat tangan) tapi kali ini tidak.

Dari segi pendidikan, yang biasanya adalah pembelajaran dengan metode tatap muka kali ini dituntut untuk pembelajaran secara daring (online) dengan menggunakan teknologi modern atau media penghubung jarak jauh, tentu hal ini adalah sesuatu yang baru bagi beberapa pengajar dan belajar yang ada di Indonesia. tetapi dengan penuh semangat yang kuat bisa terbukti bahwa pengajar dan pelajar Indonesia mampu beradaptasi untuk waktu dua semester selama pembelajaran berlangsung sampai dengan saat ini.

Dari segi kesehatan, kali ini dituntut untuk bekerja tidak mengenal waktu dan menjadi pahlawan yang nyata bagi Indonesia dalam fase Covid-19 ini, hal ini membuktikan bidang kesehatan Indonesia secara sigap dan tanggap untuk masalah kesehatan sedarurat apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun