Di sisi lain, perusahaan dapat menghemat biaya sewa kantor, dan memungkinkan merekrut pegawai dari lokasi yang berbeda dengan zona waktu yang berbeda. Banyak perusahan perangkat lunak TI di Eropa dan Amerika yang memperkerjakan programmer dari Asia. Penelitian oleh Telework Research Network menghitung penghematan perusahaan bisa mencapai Rp 200 juta per pegawai.
Namun perusahaan pun mendapat banyak tantangan masalah: kepercayaan antara manager dan pegawai atau antar-pegawai, keamanan data yang tersebar di luar kantor, produktifitas akibat perbedaan zona waktu, dan mengubah gaya manajemen tradisional berupa observasi proses pekerjaan menjadi manajemen instan berbasis hasil.
Sementara, CEO Yahoo melihat bekerja bersama di kantor akan memberikan kecepatan dan kualitas pengambilan keputusan bisnis lebih baik. Beberapa kelebihan lain, misalkan pegawai tidak akan terganggu untuk urusan keluarga, acara televisi, atau makanan di kulkas.
Apalagi, berbicara tatap-muka sangat efektif sebagai hal mendasar kebutuhan manusia yang suka bersosialisasi. Belum lagi apabila ada masalah teknis dengan infrastruktur TI, maka lebih cepat penanganannya saat berada bersama di kantor.
Ketika semua anggota tim berada dalam satu tempat atau sebagian besar di tempat yang sama, maka akan terbangun rasa persahabatan. Kekompakkan tim akan diperkaya sendiri dengan bekerja saling mendukung satu sama lain.
Pada akhirnya, semua itu akan dikembalikan kepada obyektif dari tugas yang dipikul pegawai. Seorang tenaga sales dan marketing mungkin lebih cocok remote-working, sedangkan pegawai bagian administrasi selayaknya memang bekerja di kantor.
Kasusnya akan berbeda untuk masing-masing kota. Untuk Jakarta yang terkenal dengan kemacetan jalannya, mungkin pilihan bekerja di rumah saat ini lebih masuk akal. Infrastruktur internet sudah merambah ke segala pelosok Jakarta dan kota sekitarnya seperti Bogor, Tanggerang, Bekasi, dan Depok.
Keuntungan lainnya adalah penghematan yang tidak sedikit untuk konsumsi bensin kendaraan pribadi. Termasuk manajemen stres yang lebih ringan akibat penghematan waktu 2-4 jam apabila terjebak transportasi Jakarta, khususnya di musim hujan seperti saat ini.
Namun, ketika suatu saat nanti Jakarta sudah memiliki infrastruktur layanan transportasi massal kereta subway dan monorail, maka pilihan bekerja lagi 9-to-5 di kantor cenderung lebih tepat.
HM Ihsan Kusasi
Konsultan TI dan
Dosen Manajemen Perbanas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H