Ketiga, diagnostic control systems. Sesuatu sistem yang harus diadakan oleh perusahaan untuk menghasilkan kerja optimal. Misalkan pengukuran hasil tiap tahapan kerja, standar penilaian hasil kerja, atau sistem insentif dan kompensasi saat pekerjaan selesai.
Teknologi informasi menjadi hal yang penting dalam sistem ini. Pasalnya, semua data pengukuran kinerja akan sangat cepat digabungkan, dianalisa, dan ditampilkan dalam bentuk laporan baik berkala maupun instan. Tidak kalah penting adalah melakukan benchmarking di industri yang sama untuk mengukur apakah terjadi peningkatan kinerja manajemen dibandingkan dengan pesaing.
Keempat, Interactive Control Systems. Perusahaan yang cerdas akan menjalankan sistem ini untuk melacak ide-ide baru, memicu pembelajaran baru, dan memposisikan perusahaan secara benar di masa depan. Sebagai contoh adalah menggabungkan proses data kedalam interaksi manajemen, bertemu muka secara langsung dengan pegawai, atau mempertanyakan data, asumsi dan rencana kerja kepada bawahan.
Sistem inilah yang diterapkan oleh Jokowi dengan Blusukan Style. Apabila sistem ini bisa menghasilkan ”Plan” baru, lalu “Organize”, diikuti “Action”, kemudian dilakukan secara konsisten selama lima tahun, maka tidak menutup kemungkinan hidup di Jakarta akan berkualitas setara dengan kota-kota dunia lainnya. Seperti Vienna, Zurich, Auckland, Munich, atau Vancouver (Quality of Living Survey 2011).
HM Ihsan Kusasi
Konsultan TI dan
Dosen Manajemen Perbanas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI