Mohon tunggu...
Ihsan Istikhari
Ihsan Istikhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salam kenal semua. saya Muhammad Ihsan Istikhari, seorang mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta ternama, jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Peristiwa G30SPKI Dalam Ilmu Komunikasi Sosiologi

8 Juli 2024   02:14 Diperbarui: 8 Juli 2024   04:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Analisis terkait film G30SPKI dalam ilmu komunikasi sosiologi bermacam-macam tidak hanya satu teori saja diantaranya yaitu teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori kritis dan intraksi simbolik, namun fokus dalam film G30SPKI ini hanya terfokus pada dua teori, teori intraksi simbolik dan teori konflik. MenurutnyaTeori Georg Simmel merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang terus. Masyarakat ada di mana individu mengadakan interaksi dengan individu-individu lainnya. Interkasi timbul karena kepentingan-kepentingan dan dorongan tertentu.

Teori interaksi simbolik dapat digunakan untuk memahami peristiwa G30S PKI dengan cara menganalisis bagaimana makna dan interpretasi peristiwa tersebut dibentuk dan dibagikan oleh para aktor yang terlibat. Menurut teori ini, individu menggunakan simbol dan bahasa untuk memahami dan mengartikan dunia di sekitar mereka. Makna simbol ini tidak statis, tetapi dapat berubah seiring waktu dan melalui interaksi sosial.

Berikut salah satu penjabaran interaksi sosial dalam film G 30 S/PKI karya Arifin C Noer, "mbo kenapa lewat depan". Kutipan ini merupakan interaksi sosial yang dilakukan dengan saling menegur satu sama lain untuk menjalin hubungan sosial yang baik, hal ini tergambar dari seorang majikan yang sedang duduk di ruang tamu dan si mbo tiba-tiba lewat di sekitarnya.

  • Persepsi para aktor: Para aktor yang terlibat dalam peristiwa G30S PKI memiliki persepsi yang berbeda tentang apa yang terjadi. Para jenderal yang dibunuh, misalnya, mungkin menganggap bahwa mereka sedang diserang oleh komunis, sementara para anggota PKI mungkin menganggap bahwa mereka sedang melakukan revolusi.
  • Penyebaran informasi: Informasi tentang peristiwa G30S PKI disebarkan melalui berbagai saluran, seperti media massa, rumor, dan percakapan antar individu. Makna peristiwa tersebut dapat berubah tergantung pada bagaimana informasi disebarkan dan diinterpretasikan oleh para penerima.
  • Pembentukan naratif: Naratif tentang peristiwa G30S PKI telah dibentuk dan diubah selama bertahun-tahun. Naratif ini dapat digunakan untuk melegitimasi atau menantang versi resmi peristiwa tersebut.

Teori konflik dapat digunakan untuk menganalisis film Pengkhianatan G30S/PKI (1978) dengan cara memahami bagaimana film tersebut menggambarkan pertentangan dan perebutan kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat Indonesia pada masa itu.

Menurut teori konflik, masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang berbeda dengan kepentingan dan tujuan yang berbeda pula. Kelompok-kelompok ini saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan sumber daya. Film Pengkhianatan G30S/PKI dapat dilihat sebagai representasi dari konflik antara kelompok komunis (PKI) dan kelompok anti-komunis (pemerintah Orde Baru) yang memperebutkan kekuasaan di Indonesia.

Beberapa contoh pada film G30S PKI dalam teori komflik yang dapat saya pelajari yaitu:

  • Penggambaran PKI: Film ini menggambarkan PKI sebagai kelompok yang jahat dan kejam yang ingin menggulingkan pemerintah yang sah. Hal ini sesuai dengan narasi yang dikembangkan oleh Orde Baru untuk melegitimasi kekuasaannya.
  • Penggambaran tentara: Film ini menggambarkan tentara sebagai pahlawan yang menyelamatkan bangsa dari bahaya komunis. Hal ini juga sesuai dengan narasi Orde Baru yang ingin membangun citra tentara sebagai penjaga ideologi Pancasila.
  • Penggunaan simbol: Film ini menggunakan banyak simbol untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan, seperti bendera merah palu arit (simbol PKI) dan bendera merah putih (simbol Indonesia).

Mungkin itu saja yang bisa saya analisis dari film G30S PKI kaitan nya dengan komunikasi sosiologi pada teori intraksi simbolik dan teori konflik. Dapat kita simpulkan teori intraksi simbolik lebih menekankan simbol-simbol dan bahasa untuk memahami dan mengartikan dunia di sekitar mereka. Makna simbol ini tidak statis, tetapi dapat berubah seiring waktu dan melalui interaksi sosial, sedangkan teori konflik kelompok-kelompok yang berbeda dengan kepentingan dan tujuan yang berbeda pula, kelompok-kelompok ini saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan sumber daya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun