Khusyu' Bukan Kosentrasi
Khusyu' adalah sebuah pengalaman batin yang dirasakan oleh hati seseorang sehingga cukup sulit menguraikan makna khusyu' dalam bentuk kata - kata.
Khusyu; hanya terjadi jika iman dan kepercayaan kepada allah sangat tinggi. Khusyu' bukanlah bentuk konsentrasi semacam orang yang melakukan praktek meditasi dalam agama Hindu atau yang lainnya, melainkan sebuah kesadaran ruhani yang mampu menembus dimensi ketuhanan serta mampu melakukan kontak komunikasi langsung dengan Tuhannya. Seorang yang khusyu' mampu menangkap jawaban - jawaban Allah dalam setiap apa yang disampaikan melalui batinnya. ia sedang bermunajat, melakukan percakapan dengan Allah dibalik hijab sebagaimana para Nabi dan Ahli Makrifat. Semua urusan pribadinya dengan Allah dapat tersingkap dengan jelas sehingga mereka pun menemukan kedamain dan ketenangan di dalam shalatnya.
Nabi Bersabda : "Jika diantara kalian berdiri melakukan shalat, sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya, maka perhatikan bagaimana ia bermunajat". (HR.Hakim)
Nabi hampir - hampir tidak mau menyelesaikan shalatnya disebabkan rasa nikmat yang memenuhi jiwanya. Tidak hanya itu, shalat merupakan solusi untuk memecahkan persoalan hidup dan urusan yang sulit diselesaikan.
Khusyu' terjadi pada kondisi jiwa yang sadar, bahwa Allah ada dan ia merasakan kehadiran-Nya dengan jelas. Hatinnya mampu menangkap jawaban Allah berupah wahyu atau ilham sebagai tanda terjadinya dialog antara seorang hamba dan Tuhannya. Bukan Monolog!
Karena itu, dapat dipahami mengapa kebanyakan kita menjadi bosan dalam beribadah. Sebab, selama ini kita seakan - akan sedang berbicara sendiri dengan sesuatu yang kosong, seperti tidak ada Tuhan! akibatnya pikiran kita melamun, perasaan kita lelah dan tidak merasa tenang.
Seandainya kita mampu merasakan keberadaan Allah secara nyata di dalam jiwa, serta mampu mendekatkan diri sebagaimana para Nabi melakukan dialog, pasti kita akan menemukan kesempurnaan beragama, yaitu adanya wujud Allah yang bener-bener ADA!
Sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah Shallahualaihi Wassalam : "Banyak orang shalat tetapi hanya memperoleh rasa lelah dan penat". (HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah dan Ad-Darimi).