Bandungan - Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 di Desa Jetis secara resmi melakukan acara  simbolis penarikan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang telah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode bulan Juni - Agustus 2024. Penarikan sebanyak 11 mahasiswa KKN UNNES dari berbagai latar belakang yang telah mengabdi kurang lebih selama 2 bulan dilakukan di kantor balai Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Selasa (13/8).
Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Sevlend Cahyo Widi Seroanto selaku Kepala Desa Jetis beserta jajarannya. Dalam sambutanya, Bapak Sevlend sangat mengapresiasi dan memberikan nilai pada kegiatan mahasiswa selama KKN di Desa Jetis. "Terima kasih kepada mahasiswa KKN UNNES atas pengabdiannya dalam membantu masyarakat Desa Jetis."
Kepala dusun Krajan selaku tuan rumah dimana posko KKN UNNES Giat 9 berlangsung juga turut memeriahkan. Beliau berpesan, "terima kasih kepada mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 karena telah mengabdi dan ikut membantu kegiatan-kegiatan yang ada di Dusun Krajan. Semoga pengalaman yang didapat di Dusun Krajan ini dapat memberi manfaat bagi kalian dan program kerja yang sudah kalian laksanakan dapat terus berkelanjutan dan digunakan oleh masyarakat."
Setelah pembukaan acara oleh perangkat desa, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Sevlend sebagai simbolis penarikan mahasiswa KKN Giat 9 di Desa Jetis. Makan tumpeng bersama dilakukan oleh perangkat desa dan juga mahasiswa. Tumpeng memiliki filosofi "yen meTU kudu meMPENG", yang berarti jika kita melakukan suatu hal, maka kita harus melakukannya dengan semangat hingga tuntas.
Dalam rangkaian acara penarikan mahasiswa KKN Giat 9, juga melaksanakan Expo UMKM yang dibuka untuk umum dan dihadiri oleh perwakilan Perangkat Kecamatan Bandungan, Pusbang KKN UNNES, Dosen Pembimbing Lapangan, juga seluruh mahasiswa KKN di Kecamatan Bandungan. Acara dilaksanakan di lapangan Balai kecamatan Bandungan dengan tujuan untuk mempromosikan UMKM yang ada di seluruh Kecamatan Bandungan.
Penampilan tari warok wanita  menjadi salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan selama expo berlangsung. Selain itu, expo juga memiliki 10 stand yang berisikan produk-produk UMKM yang ada di desa masing-masing stand seperti olahan kopi dari Desa Banyukuning, sirup jahe dari Desa Kenteng, Kerajinan Bunga kertas dari Desa jetis dan tahu bakso dari Desa Sidomukti. "Diharapkan dengan adanya kegiatan expo produk UMKM kecamatan bandungan dapat memberikan dampak positif terhadap UMKM yang ada di Kecamatan Bandungan. " ujar Camat Bandungan Chalid Mawardi, S.H., M.M.
Manfaat expo UMKM salah satunya adalah untuk mengenalkan dan mempromosikan berbagai produk UMKM kepada masyarakat di seluruh Kecamatan Bandungan. Terakhir, acara expo ditutup serangkaian kegiatan seperti doa bersama yang dilanjut dengan bernyanyi bersama di depan panggung, sesi foto bersama, dan diakhiri dengan pembubaran panitia.
Penulis : Ihsan Ramadhan
DPL Â Â Â : Dr. Pujiono, S.H., M.H. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H