jakarta yang ke-497 tahun dengan tema perayaan "Jakarta Kota Global Berjuta Pesona" masih dihantui dengan kendala dan Ketertinggalan Jakarta, terlihat dari sejumlah parameter penyusun dalam Indeks Kota Global oleh Kearney. Di kawasan Asia Tenggara saja, Jakarta masih tertinggal dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya. Ada lima indikator yang menjadi dimensi pengukuran, yakni aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman kebudayaan, dan keterlibatan politik.PJ Gubenur Heru Budi Hartoni berpidato di hari perayaan Jakarta yang ke-497 tahun"Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, tahun ini merupakan perayaan ulang tahun terakhir Jakarta dengan menyandang status ibu kota negara. Namun jakarta tidak akan memudar pesonanya. Jakarta akan mengakselerasi langkah nya. Jakarta akan terus tumbuh menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional"Di tengah hiruk pikuknya perayaan ulang tahun Jakarta ini, masih banyak kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin yang berimbas pada pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Jakarta Sebagai Kota Global yang tentunya mengedepankan Ekonomi Oriented dengan APBD 2024 Rp. 81,71 Triliun harus memegang peranan penting dalam politik, budaya, pendidikan, kesehatan. Dan ini memerlukan perhatian serius dalam pengelolaan kota yang tertata.
PW Hima Persis Jakarta mengumpulkan beberapa saran dan kritik untuk kemajuan kota jakarta yang lebih baik :
1.Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah salah satu yang terburuk di dunia. Infrastruktur jalan yang kurang memadai untuk menampung jumlah kendaraan yang terus meningkat menyebabkan waktu tempuh yang lama dan polusi udara yang tinggi. Dampaknya Kemacetan menghambat produktivitas ekonomi, meningkatkan stres masyarakat, dan memperburuk kualitas udara.
2.Kualitas Udara
Polusi udara di Jakarta berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Emisi kendaraan bermotor dan pabrik industri berkontribusi besar terhadap buruknya kualitas udara. Dampaknya Kesehatan masyarakat terganggu, dengan peningkatan kasus penyakit pernapasan dan kualitas hidup yang menurun.
3.Pengelolaan Sampah
Sistem pengelolaan sampah di Jakarta masih belum efisien. Banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik, mengakibatkan tumpukan sampah di berbagai tempat dan pencemaran lingkungan. Dampaknya Lingkungan menjadi tidak higienis, memicu berbagai penyakit, dan merusak estetika kota.
4.Ketimpangan Sosial, Pendidikan, Ekonomi
Jakarta menghadapi ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan. Meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang pesat, banyak warga yang masih hidup dalam kemiskinan. Dampaknya Ketimpangan ini menciptakan jurang antara si kaya dan si miskin, mengurangi kohesi sosial, ketimpangan pendidikan, dan meningkatkan potensi konflik sosial.
5.Infrastruktur Perkotaan
Infrastruktur Jakarta masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah. Masalah seperti banjir, pemukiman kumuh, dan kurangnya fasilitas umum masih sering terjadi, pergusuran paksa. Dampaknya Kualitas hidup warga menurun dan menarik minat investor menjadi lebih sulit.
Saran untuk Jakarta Tercinta
1.Pengembangan Transportasi Publik
Meningkatkan dan memperluas jaringan transportasi publik seperti MRT, LRT, dan bus TransJakarta. Integrasi antar moda transportasi perlu ditingkatkan untuk memudahkan mobilitas warga. Manfaantnya Mengurangi kemacetan lalu lintas, menurunkan emisi karbon, dan meningkatkan efisiensi transportasi.
2.Pengendalian Polusi Udara
Menerapkan kebijakan pengendalian emisi yang ketat bagi kendaraan bermotor dan industri. Mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan meningkatkan ruang terbuka hijau di kota. Manfaantnya Kualitas udara yang lebih baik, kesehatan masyarakat meningkat, dan lingkungan kota yang lebih bersih.
3.Peningkatan Sistem Pengelolaan Sampah
Mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan efisien, termasuk daur ulang dan pengolahan sampah organik. Edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah juga perlu ditingkatkan. Manfaantnya Lingkungan yang lebih bersih, pengurangan pencemaran, dan peningkatan kualitas hidup warga.
4.Pemerataan Ekonomi
Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja untuk masyarakat kurang mampu, serta mendukung UMKM untuk berkembang. Kebijakan redistribusi ekonomi yang adil juga perlu diterapkan. Manfaantnya Mengurangi ketimpangan sosial, meningkatkan kohesi sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
5.Pengembangan Infrastruktur yang Berkelanjutan
Investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim, seperti sistem drainase yang lebih baik dan pembangunan perumahan layak huni. Kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur juga perlu ditingkatkan. Manfaantnya Kota yang lebih tangguh terhadap bencana, lingkungan hidup yang lebih baik, dan peningkatan kesejahteraan warga.
Menjadi kota global bukanlah hal yang mudah bagi Jakarta. Diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Dengan perencanaan yang baik, kebijakan yang tepat, dan pelaksanaan yang efektif, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang kompetitif dan layak huni bagi semua warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H