Mohon tunggu...
Ihfada Qolbi
Ihfada Qolbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggemar membaca dengan ketertarikan pada teknologi dan dunia hiburan. Suka mengeksplorasi drama Korea (drakor) sambil tetap update dengan inovasi teknologi terbaru. Selalu penasaran dengan hal-hal baru dan suka belajar dari cerita atau tren yang sedang happening.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revitalisasi Bela Negara di Tengah Perkembangan Teknologi Modern

20 Desember 2024   04:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   04:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bela negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara untuk mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan identitas nasional. Namun, perkembangan teknologi modern membawa tantangan baru yang memengaruhi cara kita menjalankan konsep bela negara. Transformasi digital dan globalisasi telah mengubah pola ancaman, yang tidak lagi terbatas pada serangan fisik, tetapi juga melibatkan ancaman non-militer seperti serangan siber, penyebaran hoaks, dan radikalisme digital.

Revitalisasi bela negara menjadi penting agar konsep ini tetap relevan di tengah perubahan zaman. Langkah-langkah adaptasi diperlukan untuk memastikan setiap warga negara, terutama generasi muda, dapat berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa.

Mengapa Bela Negara Perlu Diperbarui?

Bela negara pada hakikatnya melibatkan kecintaan terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kesiapan untuk berkontribusi demi kesejahteraan bersama. Namun, di era digital, ancaman terhadap negara tidak lagi bersifat konvensional. Tantangan baru ini mencakup:

1. Serangan Siber

Kemajuan teknologi membuka peluang bagi serangan terhadap infrastruktur penting seperti sistem perbankan, telekomunikasi, dan pemerintahan. Serangan siber dapat melumpuhkan negara tanpa melibatkan kekuatan militer.

2. Penyebaran Hoaks

Informasi palsu yang menyebar dengan cepat di media sosial berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Hoaks dapat menciptakan kebencian, kepanikan, dan ketidakstabilan sosial.

3. Erosi Identitas Nasional

Masuknya budaya asing melalui teknologi tanpa filter dapat mengikis nilai-nilai lokal dan nasional, yang menjadi fondasi identitas bangsa.

Strategi Revitalisasi Bela Negara

1. Pendidikan Literasi Digital

Pendidikan bela negara perlu diperbarui dengan memasukkan literasi digital sebagai salah satu komponen utama. Literasi digital membantu masyarakat memahami cara menggunakan teknologi secara bijak dan menangkal ancaman di dunia maya.

2. Pemanfaatan Teknologi untuk Kampanye Bela Negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun