PENDAHULUAN
 Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, agama, dan suku bangsa, memiliki tantangan yang unik dalam membangun harmoni sosial dan menghadapi berbagai perubahan kontemporer. Dalam konteks ini, Pancasila telah lama menjadi pijakan moral, ideologi, dan landasan bagi negara Indonesia. Pancasila bukan hanya merupakan dasar filosofis bagi negara ini, tetapi juga memiliki peran yang kuat dalam membentuk perilaku dan etika masyarakat. Pancasila juga menjadi pedoman hidup yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan agar nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Pengamalan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Ideologi Pancasila harus dilaksanakan oleh segenap bangsa dan negara. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang memiliki sikap yang sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebagai dasar berperilaku, Pancasila mencakup lima nilai fundamental, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini mencerminkan aspek spiritual, sosial, politik, dan ekonomi kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai- nilai Pancasila merupakan satu kesatuan serta kesatuan yang utuh. Kelima sila Pancasila tidak bisa dipraktikkan secara terpisah, sebab dalam tiap sila silih berasosiasi. Pancasila sebagai landasan etika berperilaku masyarakat Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir, sikap, dan tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Etika yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila membantu membangun kesadaran akan kepentingan bersama, menghormati perbedaan, menumbuhkan sikap solidaritas, dan mengarahkan individu menuju perilaku yang bermartabat dan bertanggung jawab.Dalam konteks ini, paper ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang peran Pancasila sebagai landasan etika dalam berperilaku masyarakat Indonesia. Paper ini akan menyelidiki bagaimana Pancasila memengaruhi perilaku sosial, budaya, politik, dan ekonomi masyarakat, serta bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat menghasilkan hubungan yang harmonis antara individu, kelompok, dan negara. Melalui analisis dan penelitian terhadap konsep-konsep etika yang terkandung dalam Pancasila, paper ini juga akan membahas relevansi Pancasila dalam menghadapi tantangan kontemporer seperti globalisasi, modernisasi, dan perkembangan teknologi. Dalam konteks ini, penekanan pada pentingnya menjaga kesatuan dan keberagaman sosial akan ditekankan sebagai landasan untuk merumuskan panduan etika yang sesuai dengan konteks budaya Indonesia.
PEMBAHASAN
Pancasila adalah dasar filsafat negara dan ideologi resmi Republik Indonesia. Pancasila mempunyai arti lima dasar atau 5 asas yaitu nama dari dasar negara kita, negara republik Indonesia. Istilah Pancasila  ini, sudah dikenal sejak zaman majapatih pada abad XIV yang terdapat dalam buku "Nagara Kertagama" karangan Mpu Tantular. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu "panca" yang berarti "lima" dan "sila" yang berarti "prinsip" atau "ideologi". Oleh karena itu, Pancasila secara harfiah berarti "lima prinsip" atau "lima ideologi". Pancasila diadopsi sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dan menjadi landasan utama dalam pembentukan dan pengembangan negara Indonesia. Terdapat lima prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia percaya dan mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa. Prinsip ini mengakomodasi pluralitas agama yang ada di Indonesia dan mengajarkan nilai-nilai keagamaan sebagai landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Prinsip ini menekankan penghormatan terhadap martabat manusia, kesetaraan, keadilan, dan sikap beradab dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Prinsip ini menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan menjauhi segala bentuk diskriminasi.
- Persatuan Indonesia: Prinsip ini mendorong terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, meskipun terdapat perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Prinsip ini mengajarkan pentingnya menghargai keberagaman, menjaga persatuan, serta mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan partisipasi aktif rakyat dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemerintahan. Prinsip ini mengajarkan nilai-nilai demokrasi, musyawarah, dan pengambilan keputusan yang berlandaskan pada kebijaksanaan dan kesejahteraan bersama.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Prinsip ini menekankan perlunya terciptanya keadilan sosial, di mana semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan dasar. Prinsip ini mengajarkan pentingnya solidaritas sosial, pembagian yang adil, dan pengurangan kesenjangan sosial.
Pancasila bertujuan untuk membangun dan menguatkan persatuan, mempromosikan keadilan, menciptakan kedamaian, dan mengarahkan pembangunan nasional Indonesia. Pancasila menjadi dasar hukum dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi pedoman dalam berperilaku bagi masyarakat Indonesia.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Maka dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Etika Ketuhanan Yang Maha Esa: Menghormati nilai-nilai agama, berperilaku dengan rasa takut dan kasih kepada Tuhan, serta menjalankan keyakinan agama secara pribadi tanpa mengganggu hak-hak orang lain dalam menjalankan agama mereka. Etika Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat dan hak asasi manusia setiap individu, berperilaku adil tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan, serta menjunjung tinggi norma-norma kesusilaan dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Etika Persatuan Indonesia: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan golongan, serta mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Etika Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menerapkan etika demokrasi, menghormati hak partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh pada kehidupan bersama, serta menjunjung tinggi prinsip musyawarah dan pengambilan keputusan yang bijaksana. Etika Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mempromosikan keadilan sosial, mengurangi kesenjangan sosial, berbagi dengan sesama, serta memperjuangkan hak-hak ekonomi, sosial, dan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika yang mencerminkan nilai Pancasila adalah etika yang memandang setiap individu sebagai manusia yang memiliki hak-hak dan martabat yang sama, menjunjung tinggi keberagaman, menjaga persatuan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Dalam praktiknya, etika Pancasila mendorong individu dan masyarakat untuk berperilaku dengan sikap hormat, adil, beradab, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perilaku yang mengamalkan butir Pancasila mencerminkan sikap saling menghormati, bertanggung jawab, adil, dan berkeadilan. Dengan menerapkan perilaku ini, masyarakat Indonesia dapat membentuk lingkungan yang harmonis, inklusif, dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang dapat diterapkan dalam mengamalkan butir Pancasila:
- Menghormati Keberagaman: Menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan golongan serta berperilaku inklusif terhadap semua individu. Menunjukkan toleransi, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan antar umat beragama.
- Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia: Menghormati martabat dan hak-hak setiap individu. Membantu melindungi hak-hak asasi manusia, termasuk hak untuk hidup, kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, dan lain sebagainya.
- Berpartisipasi dalam Pengambilan Keputusan: Terlibat aktif dalam proses musyawarah, memberikan kontribusi, dan menghormati pendapat orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat.
- Membangun Persatuan dan Kesatuan: Menjaga persatuan bangsa Indonesia dan menghindari tindakan atau ucapan yang dapat memecah belah. Mempromosikan kerukunan antarsuku, agama, ras, dan golongan serta mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.Berperilaku Adil dan Beradab: Bersikap adil dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam memperlakukan sesama, membagi sumber daya secara merata, dan menghindari diskriminasi. Menunjukkan sikap beradab dalam berinteraksi dengan sesama dengan memperhatikan etika dan sopan santun.
- Membantu Sesama dan Masyarakat: Membangun kepedulian sosial dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan membantu memperbaiki kondisi sosial masyarakat yang memerlukan perhatian.
- Mengedepankan Keadilan Sosial: Mempromosikan keadilan sosial dalam masyarakat dengan mengurangi kesenjangan sosial dan memperjuangkan hak-hak ekonomi, sosial, dan politik bagi seluruh rakyat IndonesiaKelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia mengharuskan kita untuk melestarikan ideologi Pancasila, agar generasi penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar nilai-nilai ideologi tersebut tetap terjaga dan menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa serta bangsa Indonesia dalam mengimplementasikan dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Upaya mengimplementasikan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud dalam menjaga keutuhan negara Indonesia. Karena jika bangsa Indonesia tidak menanamkan dan mengimplementasikan ideologi tersebut maka permasalahan akan datang dari berbagai aspek yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.Menjaga keutuhan ideologi Pancasila merupakan hal yang bisa kita lakukan sebagai bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan negara yang berbangsa, dan bernegara. Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, pandangan hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan citacita proklamasi kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar dan ideologi yang diakui secara universal dan tidak akan berubah.
Dalam pengamalan Pancasila sebagai landasan etika dalam berperilaku masyarakat Indonesia tentu menghadapi hambatan contohnya di antaranya ialah:
- Kurangnya kesadaran dan gangguan dari luar baik itu masyarakat itu sendiri
- Ancaman dari luar ini sangat berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, ancaman ini tidak hanya terdapat di luar negara tapi juga dari dalam contohnya adu domba antar suku yang mengakibatkan terjadinya perang saudara di samping itu ditambah dengan adanya rasisme, hal ini sangat berdampak pada persatuan bangsa Indonesia sehingga implementasi Pancasila tidak segera diwujudkan. Selain itu akulturasi atau percampuran budaya menjadi hal yang memperlambat implementasi Pancasila ini sebagai contoh yaitu masuknya budaya barat ke Indonesia hal ini menyebabkan lunturnya budaya Indonesia yang sudah turun menurun dari nenek moyang.
- Indonesia sebagai negara heterogen atau beraneka ragam
- Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak keberanekaragaman baik suku, ras, agama dan budaya. Faktor inilah yang menghambat pengimplementasian Pancasila karena perbedaan budaya yang identik di suatu daerah ke daerah lain.
- Rendahnya rasa toleransi
- Rendahnya toleransi di masyarakat dapat menjadi penghambat persatuan bangsa Indonesia dan penghambat implementasi Pancasila karena rasa toleransi adalah hal dasar yang harus dilaksanakan untuk mengimplementasikan Pancasila.
- Pembangunan yang kurang merata
- pembangunan yang kurang merata juga sebagai faktor terhambatnya pengimplementasian Pancasila karena banyak daerah di Indonesia kurang adanya pembangunan sehingga implementasi persatuan bangsa belum bisa di laksanakan, contohnya banyak pedesaan yang belum adanya jaringan listrik dan sinyal sehingga kurang adanya interaksi sosial dengan dunia luar.
Aplikasi Pancasila sangat berarti dalam kegiatan setiap hari di warga. Bila tidak mempraktikkan Pancasila selaku landasan hidup bersama hingga hendak memunculkan bermacam permasalahan serta merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh sebab itu, jangan sempat kurang ingat buat senantiasa menjadikan Pancasila selaku pijakan dalam berperilaku demi melindungi keutuhan dari prinsip yang tertanam dalam Pancasila itu sendiri. Pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, harus senantiasa menerapkan nilai-nilai Pancasila baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga terwujud perilaku etika yang menjunjung tinggi nilai moralitas sebagai perwujudan dari ciri dan kepribadian dari Bangsa Indonesia.Dengan mengikuti nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat menjaga keberagaman, membangun kerukunan sosial, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan.
KESIMPULAN
Dalam tulisan ini, telah dianalisis peran Pancasila sebagai landasan etika dalam berperilaku masyarakat Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Pancasila memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk perilaku masyarakat Indonesia. Pertama, Pancasila memberikan fondasi moral yang kuat bagi individu dan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, membangun kesadaran akan tanggung jawab sosial, penghargaan terhadap hak asasi manusia, dan semangat untuk berperilaku adil dan berkeadilan. Kedua, Pancasila memberikan landasan untuk mengatasi perbedaan dan konflik dalam masyarakat. Prinsip persatuan Indonesia mengajak masyarakat untuk menghargai keberagaman dan membangun kerukunan antar agama, etnis, dan budaya. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berperilaku, masyarakat Indonesia dapat menghindari konflik yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ketiga, Pancasila mendorong partisipasi aktif dan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan musyawarah dan dialog. Hal ini memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk berperan serta dalam mencapai keputusan yang adil dan berkeadilan. Keempat, Pancasila mendorong terciptanya masyarakat yang adil dan berkeadilan. Prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengajak masyarakat untuk berbagi, mengurangi kesenjangan sosial, dan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar semua warga negara. Dalam berperilaku, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mempertimbangkan kepentingan bersama dan berperan aktif dalam menciptakan keadilan sosial. Kesimpulannya, Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk etika dan perilaku masyarakat Indonesia. Dengan mengikuti nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat menjaga keberagaman, membangun kerukunan sosial, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk terus mempromosikan dan menerapkan Pancasila sebagai landasan etika dalam berperilaku, sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang harmonis dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H