Mohon tunggu...
Umam
Umam Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka mencatat cerita

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

DKP Malut Boboti Perda Perikanan Berkelanjutan

3 April 2024   15:55 Diperbarui: 3 April 2024   15:59 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M. Saleh Soleman, Sekretaris DKP Malut (Umam)

Ternate - Potensi perikanan yang besar di Maluku Utara (Malut) belum memperlihatkan kinerja yang optimal, berkelanjutan, dan menjamin kelestarian sumberdaya ikan sebagaimana amanat UU RI No.45/1945.

Dalam rangka itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara mengelar Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Masalah Penyusunan Peraturan Daerah (Perda) "Penyelenggaraan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber daya Perikanan Berkelanjutan."

Kepala DKP Malut, Abdullah Assagaf dalam paparannya Selasa (3/4/2024) di Ternate menyampaikan, dalam membangun sektor perikanan sungguh tidaklah mudah karena butuh kerja keras dan kerja cerdas.

Sebagai gambaran pada perikanan tangkap, Abdullah mencontohkan, masih maraknya aktifitas penangkapan ikan ilegal atau overfishing di beberapa perairan Maluku Utara, akibat pemanfaatan sumber daya ikan yang umumnya masih bersifat open acces atau tidak terbatas.

Oleh karenanya, terbitnya regulasi dalam bentuk Perda bisa dapat mengakomodir seluruh permasalahan terkait penyelenggaraan, pemanfaatan, dan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan menjadi urgen/penting dalam pengeloaan perikanan.

"Saya berharap bahwa pertemuan ini dapat menghasilkan analisa dan gagasan yang komprehensif terkait permasalahan dalam penyelenggaraan, pemanfaatan, dan pengelolaan sumber daya perikanan," pintanya

Terpisah Sekretaris DKP Malut, M. Saleh Soleman mengatakan identifikasi permasalahan ini nantinya coba pihaknya dorong dan integrasikan dalam naskah akademik.

"Perda itu nanti bertujuan sebagai regulasi yang mengatur proses pengelolaan dan pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan," pungkasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun