Dewasa ini, kurikulum telah berkembang dari kurikulum 2013 menjadi Kurikulum merdeka. Perkembangan kurikulum ini sangat dibutuhkan guna mendukung tatanan pendidikan agar dapat sesuai dengan zaman. Dalam hal ini, Pendidikan Agama Islam (PAI) tak luput dalam perkembangan kurikulum. PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk peserta didik dapatkan.
 Perkembangan kurikulum PAI haruslah moderat, yang mana di dalamnya juga mengajarkan nilai-nilai Islam dengan pendekatan yang inklusif, toleran dan relevan dengan konteks sosial saat ini. Kurikulumnya tidak hanya fokus pada hafalan dan pemahaman teks agama, namun juga pemahaman nilai-nilai Islam dalam konteks dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya religius tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran bagi siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi harus direncanakan sesuai dengan harapan dan kebutuhan siswa. Pendidikan agama Islam dapat diajarkan secara tidak memihak untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan pemahaman bangsa tentang sejarah dan masa depannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan pembelajaran Islam Education yang selaras dengan rencana belajar mengajar dan kegiatan pembelajaran.
Untuk mencapai pembelajaran PAI yang moderat maka guru dan peserta didik harus bersama-sama dalam mewujudkannya. PAI dapat menjadi benteng dan pemersatu bagi keberagaman yang ada di Indonesia. Sesuai dengan kurikulum merdeka, kurikulum PAI pun dapat diimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari walau dalam skala yang sangat kecil.
Berikut tujuan kurikulum PAI moderat bagi peserta didik dan pendidik:
Tujuan Kurikulum Madya Pendidikan Agama Islam (PAI) Bagi Peserta Didik dan Pendidik adalah:
 1.Bagi pelajar:
 - Mengembangkan pemahaman komprehensif dan toleran terhadap perbedaan agama dan budaya.
--Pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Islam moderat seperti kejujuran, disiplin dan tanggung jawab.
--Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
 -- Mengembangkan sikap keagamaan yang seimbang, tidak ekstrim, dan relevan dengan perkembangan saat ini.
