Kong Amir kali ini sedang asyik serius membaca buku yang baru saja dibelinya disebuah toko buku yang ada di kotanya. Buku ini merupakan buku novel yang begitu diminati oleh khalayak ramai maka tak aneh buku novel ini menjadi best seller di toko-toko buku utama. Lho.. kok, kong Amir begitu antusiasnya ya membaca buku novel ini. Selidik punya selidik ternyata dari sang penulislah yang membuat rasa penasaran kong Amir untuk membeli buku ini sekaligus membacanya.
Hanum Salsabila Rais dialah penulis buku “99 Cahaya Di Langit Eropa“, seorang putri dari negarawan di republik ini, yaitu Bapak Amien Rais yang sekaligus tokoh reformasi pada era penggulingan rezim Soeharto.
Bagi kong Amir sendiri, nama Amien Rais dulu telah mencederai hatinya atau bahasa para politikusnya membuat “luka politik”, imbas dari manuver politik poros tengah yang digagas oleh Amien Rais yang implikasinya memblok Bu Megawati menjadi RI 1 dan memajukan Alm Gus Dur yang terpilih sebagai presiden saat itu.
Terpilihnya Gus Dur sebagai RI 1 tentunya membuat kekecewaan yang mendalam pada kong Amir mengingat keluarga besar kong Amir adalah Soekarnois. Tterlepas dari itu semua kong Amir sendiri sebenarnya begitu mengagumi kecerdasan berpolitik dari “seterunya” ini. Namun tetap saja bila edisi pilpres sudah mulai tiba di negeri ini, ingatan kong Amir lagi-lagi akan tertuju kepada sosok Amien Rais sang penggagas “poros tengah”, bila sudah demikian rasa antipatinya akan timbul kembali dengan seketikanya.
Kong Amir bukan tidak menyadari apa petuah dari orang-orang dahulu yang mengatakan, “jangan terlalu antipati dengan seseorang karena suatu saat nanti anda akan berbalik menyukainya.”
Kini didalam genggaman tangan kong Amir terdapat sebuah buku novel yang merupakan kisah perjalanan selama 3 tahun di Eropa dari sosok Hanum Salsabila Rais beserta suaminya yang sedang menuntut ilmu disana. Buku novel best seller dari putri negarawan Bapak Amien Rais ini memang tidak sekedar perjalanan toh. Namun lebih jauh dari itu, buku ini menggambarkan bagaimana perjuangan para akademisi muslim di Eropa dalam mempertahankan keyakinan, cinta serta kebanggaan mereka akan Islam itu sendiri.
Rupanya buku yang berbau-bau Islam ini telah membuat kong Amir kepincut terlebih kong Amir adalah seorang haji dan punya angan-angan juga kepengen napaktilas menjelajahi tempat-tempat kejayaan Islam di benua biru sana bersama bidadarinya yang cantik, mpok Siti.
Buku novel “99 Cahaya Dilangit Eropa” akhirnya membuka mata hati kong Amir akan sosok Bapak Amien Rais yang sebelumnya kong Amir begitu apriori dan apatis terhadap segala apa ide-ide yang dimunculkannya dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Bagi kong Amir, buku “99 Cahaya Dilangit Eropa” merupakan wujud representasi dari keberhasilan didikan seorang negarawan bangsa ini yaitu Bapak Amien Rais, seorang negarawan yang sayangnya belum sempat mencicipi menjadi RI 1 di negara yang penuh dengan kebhinekaan budaya, adat, serta agama didalamnya.
Dari info yang kong Amir ketahui lewat media online, “99 Cahaya Dilangit Eropa” ternyata sedang menjalani shooting filmnya di Eropa sana dan nanti tanggal 5 Desember 2013 film yang diangkat dari novel best seller Hanum Rais ini akan menggebrak di bioskop-bioskop utama di Indonesia.
Menutup postingan ini, kong Amir memberikan link buat kawan-kawan kompasiana yang ingin mengenal lebih jauh sosok sang penulis Hanum Salsabila Rais. Silahkeun mampir di blognya : http://www.hanumrais.com/